Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Mohammad Hatta, Sang Proklamator yang Jadi Wakil Presiden Pertama Indonesia

Kompas.com - 23/05/2022, 19:20 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

Tahun 1927, Hatta bergabung dengan Liga Menentang Imperialisme dan Kolonialisme di Belanda. Melalui organisasi ini, ia bertemu hingga akhirnya bersahabat dengan nasionalis India, Jawaharlal Nehru.

Aktivitasnya dalam organisasi tersebut menyebabkan Hatta ditangkap pemerintah Belanda. Ia bahkan sempat dipenjara di Den Haag, Belanda, pada 23 September 1927 sampai 22 Maret 1928.

Kendati demikian, Hatta akhirnya dibebaskan setelah menyampaikan pidato pembelaannya yang terkenal berjudul Indonesia Free.

Kembali ke Indonesia

Hatta kembali ke Indonesia pada 1932. Setibanya di tanah air, ia bergabung dengan organisasi Club Pendidikan Nasional Indonesia.

Organisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran politik rakyat Indonesia melalui proses pelatihan-pelatihan.

Baca juga: Profil Presiden Soeharto, Bapak Pembangunan yang 32 Tahun Berkuasa

Namun, akibat aktivitasnya di organisasi itu, Hatta kembali ditangkap pemerintahan kolonial. Ia ditangkap pada Februari 1934 bersama Sutan Sjahrir, ketua Club Pendidikan Nasional Indonesia.

Hatta lantas diasingkan ke Boven Digul, Irian Barat (sekarang Papua), lantas dipindahkan ke Banda Naira di Maluku selama 6 tahun.

Tercatat, Hatta juga pernah dipenjara di Sukabumi tahun 1942 dan bebas pada 9 Maret 1942.

Pada masa penjajahan Jepang, Hatta bersama Soekarno, Ki Hajar Dewantara, KH Moh Mansyur memimpin Pusat Tenaga Rakyat (Putera).

Jelang kemerdekaan tepatnya 7 Agustus 1945, dia dipilih menjadi Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Pemikiran dan gagasan Hatta dicurahkan untuk mengupayakan kemerdekaan Indonesia. Hingga akhirnya, 17 Agustus 1945, bersama Soekarno, ia memproklamasikan kemerdekaan tanah air.

Jadi wakil presiden

Pasca-kemerdekaan, Hatta terpilih sebagai wakil presiden pertama di Indonesia. Ia mendampingi Soekarno yang kala itu menjadi presiden.

Keduanya terpilih dalam sidang PPKI yang digelar di Jakarta, 18 Agustus 1945. Soekarno-Hatta terpilih secara aklamasi, keputusan bulat tanpa perhitungan suara karena tidak ada calon lain yang diajukan.

Baca juga: Saat Presiden Soekarno Menutup Kuping Dengar Musik Ngak Ngik Ngok...

Saat menjadi wapres, Hatta sempat merangkap jabatan sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dari Januari 1948 sampai Desember 1949.

Ia juga pernah merangkap sebagai Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) Desember 1949-Agustus 1950.

Hatta mundur dari kursi wakil presiden setelah 11 tahun menjabat, tepatnya 1 Desember 1956.

Akhir hayat

Hatta wafat pada 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dia kemudian dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

Pada 23 Oktober 1986, Hatta diberi gelar Pahlawan Proklamator bersama-sama dengan pemberian gelar untuk Soekarno. Gelar itu diberikan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 81/TK/1986.

Selanjutnya, 7 November 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan gelar Pahlawan Nasional untuk Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com