Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Peluang Cak Imin Diusung Jadi Capres 2024 jika PKB Gabung Koalisi Indonesia Bersatu

Kompas.com - 23/05/2022, 11:17 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peluang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk dicalonkan sebagai calon presiden, apabila bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu, dinilai kecil.

Menurut pengamat politik dari Indikator Politik Indonesia (IPI), Bawono Kumoro, di dalam koalisi tersebut masih ada nama Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar yang juga berkeinginan untuk maju sebagai capres.

Diketahui, Koalisi Indonesia Bersatu dibentuk oleh Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Dalam konteks itu, proposal diajukan Cak Imin agar ia diposisikan sebagai capres apabila PKB bergabung dalam koalisi tersebut, tentu saja sangat kecil kemungkinan," ujar Bawono Kumoro saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/5/2022).

Baik Cak Imin maupun Airlangga, kata dia, memiliki elektabilitas yang rendah berdasarkan survei yang dilakukan IPI pada medio 14-19 April 2022. Elektabilitas keduanya berdasarkan simulasi 19 calon presiden masih berada di bawah 1 persen.

Baca juga: Nyatakan PKB Siap Masuk Koalisi Indonesia Bersatu, Cak Imin: Asal Saya Capresnya

"Dalam hal elektabilitas, Cak Imin dan Airlangga Hartarto tidak jauh berbeda," ucapnya.

Untuk dapat bertahan hingga dapat mengusung pasangan capres dan cawapres, maka Koalisi Indonesia Bersatu perlu membidik kandidat yang potensial dari sisi elektabilitas.

Kendati begitu, Bawono menilai, segala kemungkinan masih dapat terjadi. Termasuk diusungnya Cak Imin sebagai capres.

Terpisah, Founder KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan apa yang diminta Cak Imin kepada Koalisi Indonesia Bersatu sebenarnya masuk akal.

"Ya apa yang disampaikan Cak Imin sih masuk akal, dan sebagai ketua parpol wajar dia meminta posisi tawar menawar sebagi capres. Dan boleh-boleh saja," ujar pria yang akrab dipanggil Hensat itu.

Akan tetapi, peryataan yang disampaikan Cak Imin, menurut dia, merupakan sinyal bahwa PKB masih belum mempertimbangkan untuk bergabung ke dalam koalisi itu.

"Karena 2 tahun ini kan PKB nempel sama PDI-P. Dan itu bisa terjadi lagi di 2024, membantu usung Mbak Puan dan siapa nanti pasangannya," ucapnya.

Baca juga: Cak Imin Respons Isu Dirinya Mau Disingkirkan dari PKB

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa partainya siap bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, Muhaimin memberikan satu syarat, yaitu dirinya harus diusung sebagai calon presiden (capres) dalam koalisi tersebut.

"Saya siap bergabung asal capresnya saya," kata Muhaimin dalam keterangannya, Minggu (22/5/2022).

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menyambut baik gagasan KIB. Menurutnya, koalisi itu sebagai ikhtiar untuk menyamakan kekuatan sehingga mulai mengkristal.

Dia melanjutkan, PKB sangat terbuka untuk menjalin komunikasi dengan partai mana pun dalam menyongsong Pemilu 2024.

"Kami terus menjalin komunikasi di DPR, tapi secara khusus belum. Kami terbuka," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com