Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Pak Yuri dan Baju Batiknya yang Selalu Dinanti Warganet...

Kompas.com - 21/05/2022, 21:00 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto meninggal dunia pada Sabtu (21/5/2022) petang.

Masyarakat mengenal Yurianto sebagai juru bicara yang mewakili pemerintah di saat awal-awal pandemi Covid-19.

Saat itu setiap sore, Yurianto selalu memberikan update informasi terkait perkembangan kasus pandemi di Tanah Air.

Yurianto bertugas selama 140 hari sebagai Jubir Covid-19.

Setelah selesai masa tugasnya, warganet mengucapkan terimakasih atas kinerja pria yang akrab disapa Pak Yuri itu.

Baca juga: Profil Achmad Yurianto, Dokter Militer yang Jadi Jubir Pertama Penanganan Covid-19

Sebagian warganet juga mengenang penampilan Yurianto yang kerap mengenakan batik saat menyampaikan informasi setiap pukul 15.30 WIB.

Bahkan, ada yang khusus mengunggah kolase foto Yurianto dari hasil tangkapan layar kaca. Dalam foto itu, tampak Yurianto yang mengenakan batik berbeda-beda setiap harinya.

Banyak warganet yang bertanya apakah Yurianto pernah memakai batik yang sama. Ada pula yang menyangka koleksi batik yang dimiliki Yurianto pasti sangat banyak.

Sebagian warganet lain menuliskan akan rindu dengan penampilan "Pak Yuri dan batik-nya, lengkap memakai masker yang matching".

Perihal batik yang dikenakan Yuri ini juga sempat menjadi trending topik di media sosial pada April 2020. Saat itu, warganet menyoroti penampilan Yuri yang memakai batik bermotif virus.

Kompas.com sempat mengonfirmasi perihal penggunaan batik ini kepada istri Yurianto, Dwiretno Yuliarti.

Baca juga: Mantan Jubir Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto Meninggal Dunia

Kepada Kompas.com, Yuliarti menceritakan perannya membantu memilihkan baju dan masker untuk suaminya.

Menurut Yuliarti, sebagai orang Jawa dirinya dan suami merasa senang memakai batik.

Terlebih saat ini model dan motif yang kian beragam.

"Pasti bangga pakai batik. Apalagi batik sekarang bagus-bagus," ujarnya kepada Kompas.com, 18 April lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com