Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

ASN Didominasi Milenial, LAN Kembangkan Kompetensi lewat Pelatihan Digital

Kompas.com - 12/05/2022, 10:15 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lembaga Administrasi Negara (LAN) terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi sebagai solusi dalam upaya pengembangan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) berbasis digital.

Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN Muhammad Taufiq mengatakan, digitalisasi dalam proses bisnis pengembangan kompetensi ASN telah diterapkan LAN sebagai instansi pembina pendidikan dan pelatihan (diklat).

Seperti diketahui, pelaksanaan pelatihan struktural kepemimpinan dan pelatihan dasar untuk ASN didominasi peserta kalangan milenial yang telah mahir dalam penggunaan teknologi informasi.

“Pola penyelenggaraan blended learning merupakan salah satu cara efektif dalam pengembangan kompetensi saat ini dengan mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh,” kata Taufiq, dikutip dari keterangan persnya, Kamis (12/5/2022).

Dia mengatakan itu dalam acara Sosialisasi Kebijakan Peraturan LAN Nomor 5 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Struktural Kepemimpinan yang diselenggarakan di West Ballroom, Hotel Westin Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: LAN Raih Peringkat Tiga Besar Pelaksanaan Kinerja Anggaran 2021, Ini Kata Menkeu

Taufiq menjelaskan, pembelajaran jarak jauh berbasis pada teknologi informasi dilakukan dengan mengintegrasikan pembelajaran learning management system (LMS) dan penerbitan sertifikat pelatihan secara elektronik.

Peraturan LAN Nomor 5 Tahun 2022 menyebutkan, penyelenggaraan pelatihan struktural bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial jabatan struktural.

“Selain menjawab kebutuhan kompetensi di setiap jenjang, peraturan LAN tersebut juga mengatur kurikulum yang ditetapkan untuk mencapai kompetensi kepemimpinan,” katanya.

Kompetensi tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok mata pelatihan inti, kelompok mata pelatihan dasar, dan kelompok mata pelatihan pilihan.

Kelompok mata pelatihan memuat agenda smart governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sementara itu, kelompok mata pelatihan pilihan memuat agenda penunjang pembelajaran aktualisasi kepemimpinan.

Baca juga: Dorong Pengembangan Kompetensi ASN Daerah, LAN Teken MoU dengan Pemprov Jambi dan Pemkab Tebo

“Melalui aktualisasi kepemimpinan tersebut, peserta akan menunjukkan kompetensi kepemimpinannya yang diperoleh melalui pembelajaran sesuai kurikulum dalam rangka memimpin perubahan di organisasinya sehingga mampu menjawab permasalahan organisasi,” tuturnya.

Untuk diketahui, standar kompetensi jabatan yang dibutuhkan berdasarkan Undang-undang (UU), di antaranya kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I merupakan Kompetensi kepemimpinan kolaboratif.

Kemudian, kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II merupakan Kompetensi Kepemimpinan Strategis, kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator merupakan Kompetensi Kepemimpinan Kinerja, dan kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Kepemimpinan Pengawas merupakan Kompetensi Kepemimpinan Pelayanan.

Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN Erna Irawati menambahkan, salah hal terpenting dalam keberhasilan pengembangan kompetensi adalah kolaborasi kuat antarpenyelenggara.

Contoh penyelenggara yang dimaksud adalah penyedia pelatihan, badan diklat, widyaiswara, coach, dan LAN sebagai instansi pembina yang menjadi sebuah sistem dalam mengelola pola pembelajaran yang baru.

Baca juga: Dorong Inovasi dan Pengembangan Kapasitas Birokrasi, LAN Tanda Tangani MoU dengan 8 Instansi

Perubahan kebijakan pengembangan kompetensi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kompetensi manajerial para peserta.

Selain itu, perubahan kebijakan diharapkan pula memberikan dampak positif bagi berbagai perubahan dan inovasi yang dikembangkan para peserta untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi organisasinya.

Sebagai informasi, sosialisasi tersebut diikuti seluruh lembaga pelatihan dan widyaiswara di seluruh Indonesia, baik secara luring dan daring dengan memanfaatkan fasilitas konferensi video.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com