Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Daftar Kurikulum Merdeka 2022

Kompas.com - 07/05/2022, 01:00 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela

Editor

KOMPAS.com - Kurikulum merdeka adalah kurikulum pendidikan yang didesain untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Konsep kurikulum merdeka dibuat agar setiap siswa bisa mendalami minat dan bakat masing-masing.

Pengembangan karakter dan peningkatan kompetensi siswa tetap menyesuaikan dengan nilai luhur Pancasila dengan lebih mengedepankan penguatan profil pelajar berwawasan Pancasila.

Kurikulum merdeka masih bersifat opsional dan tidak mengikat, tetapi Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi telah membuka pendaftaran bagi sekolah yang ingin mengimplementasikan kurikulum merdeka.

Berikut langkah atau cara daftar kurikulum merdeka 2022:

  • Kunjungi laman https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
  • Pastikan membaca dan mempelajari semua informasi tentang kurikulum merdeka.
  • Pilih menu "daftar" pada pojok kanan atas, banner bagian atas, tengah, atau akhir.
  • Login Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Profesional Berkelanjutan atau SIMPKB bagi kepala sekolah dan Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi kepala madrasah.
  • Setelah login, ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mendaftarkan sekolah, yaitu:
    • Klik "mulai" pada langkah 1 lalu checklist.
    • Klik "ikuti pembelajaran", akan ada dua video penjelasan terkait kurikulum merdeka dan diharuskan menjawab beberapa pertanyaan terkait isi video tersebut.
    • Setelah selesai menyaksikan video, klik "mark complete" untuk menyelesaikan dan maju ke tahap selanjutnya.
    • Klik "kembali ke SIM Guru Belajar".
    • Klik "isi kuesioner".

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Kurikulum Merdeka demi Pendidikan Berkualitas

Untuk sekolah swasta, berikut langkah tambahan yang harus diikuti:

  • Unduh template surat izin yayasan.
  • Lengkapi isian yang tersedia.
  • Tanda tangan pada surat izin tersebut.
  • Unggah kembali dalam format PDF.
  • Isi kuesioner hingga selesai.
  • Pada laman akhir akan ditampilkan hasil dari pengisian kuesioner yang dapat diunduh dalam format PDF.
  • Pada laman hasil akan ditampilkan rekomendasi khusus yang bisa diikuti.

 

Referensi

  • Mulyasa. 2020. Menjadi Guru Penggerak Merdeka Belajar. Jakarta: Bumi Aksara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com