Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total 30.646 Orang Kunjungi Kebun Binatang Ragunan di Hari Kedua Lebaran

Kompas.com - 04/05/2022, 06:08 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebun Binatang Ragunan menjadi salah satu destinasi masyarakat untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga pada momen libur Lebaran 2022.

Staf Pelayanan Informasi dan Kehumasan Taman Margasatwa Ragunan Bambang Wahyudi mengungkapkan, total 30.646 orang mengunjungi Kebun Binatang Ragunan di hari kedua Idul Fitri 1443 Hijriah, Selasa (3/5/2022).

“Terdiri dari 1.635 kendaraan roda empat, 3.900 kendaraan roda dua, 5 bus dan 38 sepeda,” kata Bambang dalam keterangannya.

Data itu tercatat dari loket tiket pada Selasa, pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Cerita Pedagang di Ragunan, Cari Kerja Sampingan agar Bisa Bertahan

Bambang menjelaskan catatan itu merupakan data update terakhir setelah penjualan tiket ditutup.

Ia juga menyampaikan jam operasional Kebun Binatang Ragunan dimulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB.

“Setelah jam itu, semua pengunjung harus keluar dari kebun binatang. Mesti clear area,” katanya.

Bambang pun mengingatkan masyarakat untuk melakukan registrasi online H-1 kunjungan.

Sebab petugas loket hanya akan melayani pengunjung yang telah melakukan registrasi.

“Ya prosedur itu tidak bisa ditinggalkan karena syarat mutlak masuk Ragunan,” imbuhnya.

Baca juga: Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Dibatasi 45.000 Orang Per Hari

Adapun link registrasi online dapat diakses pada http://bit.ly/PesantiketTMR dengan mengisi form pendaftaran dan data KTP.

Nantinya, bukti registrasi akan dikirimkan ke email pengunjung untuk ditunjukan pada petugas loket tiket.

Jika bukti registrasi tak dikirimkan hingga hari H, pengunjung cukup menunjukan KTP miliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com