Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kendaraan di Puncak Diprediksi Capai 30.000 Sepanjang Hari Ini

Kompas.com - 03/05/2022, 13:39 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Dicky Pranata mengungkapkan, hingga pukul 12.00 WIB H+1 Lebaran atau Selasa (3/5/2022), total kendaraan yang masuk ke kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat sebanyak 21.000.

Angka tersebut dihitung sejak kendaraan pertama yang masuk pada pukul 05.00 WIB.

"Sampai pukul 12.00 WIB ini terpantau sudah ada 21.000 kendaraan yang masuk dari pukul 05.00 WIB pagi," kata Dicky dikutip dalam tayangan wawancara Kompas TV, Selasa.

Baca juga: Rekor, Jumlah Kendaraan Masuk Kawasan Puncak Bogor Capai 21.000 Siang Ini

Dicky melanjutkan, data kendaraan yang masuk tentunya akan terus bertambah hingga sepanjang hari ini.

Dia memprediksi, kepadatan akan terus terjadi pada sore hari di kawasan Puncak, Bogor.

"Siang hari ini 21.000, mungkin sampai sore bisa berkisar di 30.000-an," ucap Dicky.

Kendati demikian, pihaknya mengaku sudah memberlakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan di kawasan tersebut.

Rekayasan yang dipilih yaitu sistem one way di kawasan wisata Puncak.

Dikatakannya, sistem ini sudah diberlakukan sejak pagi, yaitu one way dari arah Jakarta ke Puncak.

Baca juga: Arus Kendaraan Sangat Tinggi, Tak Ada Ganjil Genap di Kawasan Puncak Bogor

Namun, pada pukul 12.00 WIB diberlakukan arah sebaliknya yaitu menuju Jakarta.

"Perlu dipahami kembali bahwasanya rekayasa one way sendiri kita lakukan sebagai opsi terakhir apabila memang sudah dirasa urgent sekali untuk dilaksanakan," tambah Dicky.

Selain itu, Polres Bogor juga telah memperkirakan puncak kepadatan di kawasan Puncak Bogor akan terjadi pada hari Minggu (8/5/2022).

Polres Bogor disebut akan mengantisipasi segala kepadatan atau kondisi lalu lintas pada hari itu. Hal ini karena masih dalam tugas operasi Ketupat Lebaran yang digelar Polri.

"Jadi kami sudah standby menyiapkan diri melakukan pengamanan jalur kawasan wisata puncak," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com