Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengeroyokan Polisi Saat Penangkapan Jambret di Cakung

Kompas.com - 30/04/2022, 11:14 WIB
Tria Sutrisna,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Timur membeberkan kronologi pengeroyokan seorang polisi oleh massa di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Polisi ini dikeroyok massa saat membantu penangkapan pelaku jambret ponsel di daerah tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono menjelaskan, kejadian bermula saat Polsek Cakung mendapatkan laporan adanya pelaku jambret ponsel yang ditangkap warga di kawasan Jalan Dr Rajiman, Cakung, Jakarta Timur.

Baca juga: Polisi Amankan Satu Lagi Pengeroyok Anggota Polsek Cakung Saat Penangkapan Jambret

Anggota Polsek Cakung pun kemudian mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan pelaku yang tengah menjadi bulan-bulanan massa.

"Iya, jadi di Cakung ada anggota kami dari Polsek Cakung yang tadi berusaha mengamankan pelaku jambret," ujar Budi dalam keterangannya, Jumat (29/4/2022) malam.

Korban, yakni Aipda Alim yang tinggal di sekitar lokasi penangkapan, pun turut datang dan membantu rekannya menangani pelaku jambret ponsel tersebut.

Baca juga: 2 Pengeroyok Polisi saat Penangkapan Jambret di Cakung Tertangkap, Satu Pelaku Mengaku Cucu Jenderal

Sebab, massa yang geram berusaha untuk menghakimi pelaku jambret ponsel tersebut dan hendak membakar sepeda motornya.

"Jadi pelaku jambretnya sudah diamankan (dibawa) ke Polsek. (Tapi) Motornya ini mau dibakar sama masyarakat. Anggota kami (Aipda Alim) berusaha mengamankan," ungkap Budi.

Tetapi, kata Budi, Aipda Alim yang tidak mengenakan pakaian dinas karena sedang tidak bertugas justru dipukul oleh sejumlah warga di lokasi. Beberapa di antaranya bahkan berusaha memprovokasi warga lain agar turut menyerang Alim.

"Anggota kami berusaha mengamankan, tetapi anggota kami dipukuli oleh masyarakat sekitar dan ada beberapa provokator," kata Budi.

Baca juga: Antisipasi Jambret hingga Copet, Kapolda Metro Siagakan Personel 24 Jam di Stasiun Pasar Senen

Sementara itu, Kapolsek Cakung Kompol Satria mengatakan bahwa Aipda Alim sempat mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak satu kali untuk menghentikan massa yang hendak membakar sepeda motor, sekaligus menyerang dirinya.

Bersamaan dengan itu, sejumlah anggota Polsek Cakung berpakaian dinas yang berada di lokasi pun turut memberikan penjelasan kepada warga bahwa korban merupakan anggota kepolisian.

Baca juga: Pembangunan Tembok SMKN 69 Jakarta Tutup Akses Jalan ke Puluhan Rumah di Cakung

Tetapi, penjelasan itu tidak digubris dan tidak dipercayai oleh para terduga pelaku pengeroyokan. Sebab, pada saat kejadian, Aipda Alim tidak mengenakan pakaian dinas karena sedang lepas tugas.

"Kenapa dia menggunakan baju preman tidak menggunakan baju dinas? Karena posisinya dia sedang lepas dinas. Dia juga memang tinggalnya di sekitar situ," ungkap Satria.

"Oknum-oknum ini dan provokator ini yang akhirnya mengeroyok anggota Polsek Cakung atas nama Aipda Alim," sambung dia.

Baca juga: Penjaga Sekolah Ditemukan Tewas Gantung Diri di Tempat Kerjanya di Cakung

Akibat peristiwa itu, kata Satria, Aipda Alim mengalami luka lebam di bagian kepala dan sudah mendapatkan perawatan.

Kasus pengeroyokan anggota kepolisian ini pun sudah dalam penyelidikan Unit Reskrim Polsek Cakung dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

Sudah ada tiga orang pelaku yang ditangkap dan kini tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Polsek Cakung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com