Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Diimbau Gunakan "Rest Area" Tol Jakarta-Cikampek Maksimal 30 Menit

Kompas.com - 28/04/2022, 19:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau para pemudik untuk menggunakan rest area atau tempat istirahat di Tol Jakarta-Cikampek maksimal 30 menit demi mengurangi kepadatan kendaraan yang terjadi di ruas tol itu pada masa mudik Lebaran 2022.

"Kami imbau masyarakat gunakan rest area itu maksimal 30 menit, dan lakukan hal yang paling penting, seperti pergi ke toilet, itu tentu enggak bisa dihindari," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada Kompas.com, Kamis (28/4/2022).

Adita menyampaikan, rest area di tol Jakarta-Cikampek terpantau penuh kendaraan pemudik.

Baca juga: Sterilisasi Jalur One Way di Tol Cikampek hingga Kalikangkung Dilakukan Selama 2 Jam, Termasuk Rest Area

Adapun kepadatan tersebut juga mengular hingga ke bahu jalan sekitar rest area karena kendaraan sudah tak bisa masuk ke sana. Pemudik pun memilih memarkirkan kendaraannya di bahu jalan.

"Karena begitu semua masuk mengantre, parkir penuh, pelaku perjalanan ini cenderung memarkirkan kendaraannya di bahu jalan tol," ucap dia.

"Dan ini kan menyebabkan penyempitan (jalan tol) ya, ini sebenarnya tidak boleh," kata Adita.

Oleh karena itu, Adita mengimbau pemudik memanfaatkan rest area untuk hal yang penting.

Terkait makan dan minum, dia menyarankan pemudik membeli dan mengonsumsinya di kendaraan.

Pemudik juga diminta tidak berkumpul terlalu lama di rest area.

"Nah, ini semua sebetulnya untuk membantu supaya rest area itu enggak jadi terlalu padat dan menyebabkan antrean di bahu jalan," ucap dia.

Baca juga: Hasil Evaluasi, Kepadatan di Tol Cikampek Imbas Rest Area Cipali

Sebelumnya, jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 47 arah Cikampek kembali macet dan dipadati kendaraan pribadi para pemudik pada Kamis (28/4/2022) pagi sekitar pukul 08.30 WIB.

Polisi telah menerapkan contraflow untuk mengurai kemacetan di Km 47. Namun, langkah tersebut belum mampu mengurai kemacetan yang ada.

Berdasarkan pantauan dari Kompas TV, kemacetan disebabkan oleh pertemuan dua arus kendaraan dari Tol Layang Mohammed bin Zayed (MBZ) dan arus kendaraan dari tol bagian bawah. Pertemuan dua arus kendaraan tersebut membuat laju kendaraan di Km 47 tersendat.

Selain itu, banyaknya pemudik yang memarkirkan mobilnya di pinggir jalan tol di Km 47 juga turut menyumbang kemacetan.

Dari pantauan di Kompas TV, para pemudik memarkirkan kendaraan di Km 47 untuk pergi ke toilet siap pakai yang berada di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com