Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kepuasan ke Ma'ruf di Bawah 50 Persen, Jubir Wapres: Lecutan Buat Kami

Kompas.com - 27/04/2022, 13:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi menyatakan, hasil survei Indikator yang memenunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin di bawah 50 persen akan menjadi lecutan dalam bekerja.

"Ketika misalnya (tingkat kepuasan) di bawah 50 persen, ya sudah seperti yang saya bilang, itu lecutan buat kami untuk terus bekerja," kata Masduki saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/4/2022).

Masduki berpandangan, selama ini Ma'ruf telah bekerja keras dalam menangani isu-isu yang ditugaskan kepadanya, antara lain soal penanganan Papua, pengentasan kemiskinan, maupun mengatasi stunting.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Berlebaran di Jakarta, Shalat Id di Masjid Istiqlal

Masduki pun menganggap wajar jika kerja-kerja Ma'ruf tidak disorot publik karena eksekusi terkait isu-isu tersebut berada di tangan setiap kementerian dan lembaga terkait, sedangkan Ma'ruf hanya bertugas mengoordinasikan.

Ia melanjutkan, tingkat kepuasan terhadap Ma'ruf yang berselisih cukup lebar dengan Presiden Joko Widodo juga hal yang lumrah karena sorotan publik fokus kepada preisden.

"Yang namanya presiden dan wakil presiden selalu ada gap ya, agak jauh ya, saya bersyukur lah kalau ada gap itu. Jangan sampai yang namanya wakil presiden menyamai presiden dalam hal kepuasannya," ujar Masduki.

Ia pun menegaskan, Jokowi dan Ma'ruf adalah satu paket yang bekerja seirama di mana Ma'ruf hanya mengikuti dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh Jokowi.

"Wakil Presiden akan terus men-support, satu paket kerjanya bagaimana agar ini ke depan kita akan terus pacu untuk berikhtiar menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara ini," kata Masduki.

Diberitakan sebelumnya, survei yang diselenggarakan Indikator Politik Indonesia menunjukkan kepuasan publik terhadap kinerja Ma'ruf menurun dan berada di bawah 50 persen.

"Pak Kiai Ma'ruf itu total hanya 45,2 persen yang sangat puas dan puas, di bawah 50 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers daring, Selasa (26/4/2022).

Pada survei terbaru Indikator, sebanyak 42,8 persen responden mengaku cukup puas terhadap kinerja Ma'ruf. Responden yang mengaku sangat puas sebesar 2,4 persen.]

Lalu, yang kurang puas terhadap kinerja Ma'ruf mencapai 36,0 persen, dan yang tidak puas sama sekali sebanyak 9,4 persen.

Burhanuddin berpandangan, menurunnya angka kepuasan publik terhadap Ma'ruf bukan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi negara, tetapi karena kinerja Ma'ruf yang tidak begitu nampak.

"Saya kira mungkin Pak Kiai Ma'ruf juga melakukan banyak hal, tapi publik tidak tahu apa yang dilakukan oleh Pak Kiai Maruf sebagai wapres. Itu yang menjelaskan kenapa ada gap antara presiden dan wapres," terangnya.

Baca juga: Indikator: Kepuasan Publik ke Maruf Amin Tak Sampai 50 Persen karena Kinerjanya Tidak Tampak

Burhanuddin menambahkan, publik umumnya sudah mengenal Ma'ruf amin sebagai wakil presiden. Namun, dikenal saja tidak cukup.

Menurut dia, masyarakat punya harapan supaya Ma'ruf lebih sering memperlihatkan kinerjanya, tidak hanya di belakang layar saja.

"Mungkin sejauh ini publik masih melihat Pak Kiai Ma'ruf belum terlalu kelihatan kiprahnya di publik. Belum kelihatan bukan berarti tidak bekerja lho ya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com