Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu "One Way" dan "Contraflow" yang Berlaku Saat Mudik Lebaran?

Kompas.com - 26/04/2022, 13:01 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah rekayasa lalu lintas diterapkan di masa mudik Lebaran 2022. Kebijakan yang diberlakukan antara lain sistem one way dan contraflow.

Rekayasa lalu lintas ini diterapkan demi mencegah terjadinya kemacetan selama arus mudik.

Diprediksi, jumlah pemudik di tahun ini melonjak drastis. Tak heran, sebab pada dua Lebaran sebelumnya yakni 2020 dan 2021 mudik dilarang akibat situasi pandemi virus corona.

Presiden Joko Widodo mengatakan, jumlah pemudik di Lebaran kali ini diperkirakan mencapai 85 juta orang. Dari angka tersebut, 14 juta pemudik diprediksi berasal dari Jabodetabek.

Sementara, jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi diperkirakan mencapai 47 persen dari angka total.

Baca juga: Lokasi Ganjil Genap dan One Way Arus Mudik Lebaran 2022

Kebijakan one way dan contraflow pun diharapkan dapat mencegah terjadinya penumpukan kendaraan akibat arus mudik. Lantas, apa yang dimaksud one way dan contraflow?

Pengertian one way dan contraflow

One way adalah rekayasa lalu lintas dengan mengubah jalur yang semula dua arah menjadi satu arah. Sistem ini diterapkan untuk meningkatkan kapasitas jalan sehingga mencegah kemacetan.

Misalnya, untuk mengurai kepadatan kendaraan yang keluar dari Jakarta diterapkan one way di Tol Cikampek. Artinya, jalan tol yang semula mengarah keluar dan menuju Jakarta dialihkan hanya untuk kendaraan yang keluar Jakarta saja.

Sementara, bagi kendaraan yang menuju Jakarta dapat menggunakan tol lainnya ataupun alternatif jalan non-tol.

Baca juga: Percaya Diri dengan Antibodi Tinggi...

Adapun contraflow secara harafiah berarti melawan arus. Contraflow merupakan sistem pengaturan lalu lintas yang mengubah arah laju kendaraan berlawanan dari arah normal.

Berbeda dari one way yang mengalihkan arus kendaraan pada semua lajur jalan, contraflow umunya diterapkan di satu atau dua lajur saja.

Namun, baik one way maupun contraflow sama-sama bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan di jalan.

Adapun sistem one way arus mudik Lebaran 2022 akan diberlakukan selama 28-30 April dan 1 Mei 2022. Rekayasa lalu lintas ini diterapkan bersamaan dengan sistem ganjil genap.

Baik sistem one way atau ganjil genap arus mudik akan dimulai dari Tol Cikampek hingga gerbang Tol Kalikangkung di Semarang, Jawa Tengah.

Sementara, sistem ganjil genap dan one way arus balik bakal diterapkan selama 6-8 Mei 2022. Kebijakan ini akan dimulai dari Tol Kalikangkung hingga Tol Cikampek dan gerbang Tol Halim, Jakarta Timur.

Baca juga: Antisipasi Kepadatan Arus Mudik, Korlantas Akan Siapkan Skema Contraflow di Tol Cikampek

Pemerintah memprediksi puncak arus mudik terjadi pada 28, 29, dan 30 April 2022. Oleh karenanya, meski diterapkan sistem one way dan contraflow, masyarakat diimbau mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan.

"Saya mengajak masyarkat untuk menghindari puncak arus mudik pada 28, 29 dan 30 April 2022," kata Presiden Jokowi dalam keterangan video yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com