Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Monumen KRI Nanggala-402, Lambang Keabadian Sang “Monster Bawah Laut”

Kompas.com - 21/04/2022, 08:28 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang menewaskan 53 personelnya pada 21 April 2021, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar TNI Angkatan Laut.

Untuk mengenang kiprah kapal selam berjuluk “monster bawah laut”, TNI AL mendirikan monumen KRI Nanggala-402 yang berlokasi di sekitar Markas Komando Armada (Koarmada) II, Surabaya, Jawa Timur.

Monumen ini diresmikan langsung Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono pada 15 Januari 2022.

Monumen KRI Nanggala-402 yang kita resmikan hari ini dibangun sebagai lambang keabadian semangat pengabdian para syuhada bangsa, untuk memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya atas dedikasi, loyalitas, dan pengorbanan para prajurit Nanggala demi kejayaan TNI Angkatan Laut, Bangsa dan Negara tercinta,” kata Yudo saat meresmikan monumen tersebut.

Baca juga: Mengenang Kritisnya Komandan KRI Nanggala-402, Jangan Sekadar “Asal Bapak Senang

Monumen ini terdiri dari dua bagian, yakni pada outdoor dalam posisi berlayar dan bertempur persiapan melaksanakan operasi.

Kemudian landscape monumen memadukan unsur visual daratan dan perairan yang dikemas secara estetis dan dinamis yang bermakna simbolis wilayah Nusantara serta wall of memorial atau dinding peringatan yang mengabadikan nama-nama para pahlawan KRI Nanggala-402.

Sementara, area indoor, menampilkan narasi dan gambar serta infografis yang merepresentasikan jejak pengabdian KRI Nanggala-402, lintasan sejarah kapal selam TNI AL, termasuk foto profil para komandan dari masa ke masa serta profil 53 prajurit KRI Nanggala-402.

Di arena ini juga menampilkan proses evakuasi serta simpati dari dalam dan luar negeri terhadap para pahlawan KRI Nanggala-402 dengan ahli warisnya.

Dalam kesempatan itu, Yudo berharap berdirinya monumen tersebut akan semakin menguatkan identitas Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan, tempat di mana lahirnya para patriot bangsa yang mengabdikan jiwa dan raganya untuk kejayaan bangsa dan negara.

Baca juga: Setahun Tenggelamnya KRI Nanggala, Duka dan Rumitnya Kelola Pertahanan Negara

Monumen KRI Nanggala-402 sendiri dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata sejarah kemaritiman dan wahana pembentukan karakter sebagai bangsa bahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com