Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei PWS: Elektabilitas Prabowo 24,5 Persen, Ganjar 17,2 Persen, Anies 15,9 Persen

Kompas.com - 15/04/2022, 17:42 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Political Weather Station (PWS) menyebutkan, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi teratas sebagai calon presiden (capres) 2024-2029 jika pemilihan presiden (pilpres) dilakukan hari ini.

Hal itu, diketahui dari survei nasional PWS yang digelar pada 1 sampai 11 April 2022 di seluruh provinsi di Indonesia.

Peneliti Senior PWS, Mohammad Tidzi mengatakan, seluruh responden survei itu ditanyakan mengenai siapakah yang akan dipilih jika hari ini dilakukan pemilihan presiden.

"Pertanyaan ini bersifat terbuka, dalam arti kami tidak menyediakan daftar nama capres. Hasilnya, secara spontan atau top of mind 24,5 persen publik menyebut nama Prabowo Subianto," ujar Tidzi dalam konferensi pers hasil survei PWS, Jumat (15/4/2022).

Baca juga: Survei Charta Politika di Jateng, Elektabilitas Ganjar 70 Persen, Prabowo 9 Persen

Di bawah Prabowo ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 17,2 persen, lalu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 15,9 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dengan 6,5 persen dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 5,9 persen.

Selain nama-nama tersebut, responden juga menyebut nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

"Karena bersifat spontan, muncul juga nama-nama seperti Habib Rizieq, Najwa Sihab, Susi Pujiastuti dan lain-lain, namun persentasenya tidak cukup signifikan," papar Tidzi.

Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.

Jumlah sampel sebesar 1.225 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang atau multistage random sampling. Margin of error ± 2,8 persen, dan pada tingkat kepercayaan atau level of confidence sebesar 95 persen.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Tertinggi di NTT, Prabowo di Kaltim

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner melalui aplikasi google form.

Sebagai informasi, PWS adalah anggota Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI), yakni asosiasi dari 31 lembaga survei dan ratusan periset opini publik yang bernaung di bawah World Association for Public Opinion Research (WAPOR).

PWS juga merupakan salah satu dari 56 lembaga survei yang telah terakreditasi KPU Pusat, sehingga PWS berhak melakukan survei opini publik dan quick count di seluruh wilayah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com