Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Tertinggi di NTT, Prabowo di Kaltim

Kompas.com - 14/04/2022, 18:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang diselenggarakan Charta Politika menunjukkan, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tertinggi di Nusa Tenggara Timur, sedangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul di Kalimantan Timur.

Direkrut Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyebutkan, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 27,6 persen di NTT, mengungguli Prabowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang masuk tiga besar.

"Untuk simulasi calon presiden di Nusa Tenggara Timur, Ganjar mendapat dukungan lebih tinggi dengan 27,6 persen dibandingkan dengan nama lainnya seperti Prabowo Subianto dengan 21,5 persen dan Anies R Baswedan 9,6 persen," kata Yunarto dalam keterangan pers, Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Survei Charta Politika di Jateng, Elektabilitas Ganjar 70 Persen, Prabowo 9 Persen

Di luar tiga nama di atas, tokoh-tokoh lain yang masuk bursa elektabilitas calon presiden di NTT adalah Puan Maharani (7,9 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (4,6 persen), Sandiaga Uno (4 persen).

Selanjutnya, Airlangga Hartarto (2,6 persen), Ridwan Kamil (1,3 persen), Erick Thohir (1,1 persen), Khofifah Indar Parawansa (0,4 persen), sedangkan responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 19,4 persen.

Trio Ganjar, Prabowo, dan Anies juga masuk tiga besar elektabilitas calon presiden di Kalimantan Timur, tetapi Prabowo mengungguli Ganjar di provinsi beribu kota Samarinda itu.

"Dalam simulasi Presiden Republik Indonesia di Provinsi Kalimantan Timur, Prabowo Subianto menjadi yang paling tinggi dipilih masyarakat dengan 29,3 persen," ujar Yunarto.

"Sementara di urutan kedua ada nama Ganjar Pranowo dengan 19,9 persen unggul tipis dari Anies Baswedan yang dipilih oleh sebanyak 18,4 persen," imbuh dia.

Nama-nama berikutnya adalah Sandiaga Uno (6,8 persen), Agus Yudhoyono (5,6 persen), Erick Thohir (2,8 persen), Ridwan Kamil (2,6 persen), Puan Maharani (1,3 persen), Airlangga Hartarto (0,6 persen), Khofifah Indar Parawansa (0,3 persen), tidak tahu/tidak menjawab (12,6 persen).

Baca juga: Survei Charta Politika: Gibran Rakabuming Peringkat Pertama Calon Gubernur Jateng

Survei yang sama menunjukkan, PDI-P memiliki elektabilitas tertinggi di NTT dengan angka 26,9 persen, disusul Golkar (18,5 persen), Nasdem (13 persen), dan Gerindra (12,8 persen).

PDI-P juga unggul di Kaltim dengan elektabilitas 18 persen, diikuti Golkar (17,3 persen), Gerindra (15,8 persen), dan PKB (6,1 persen).

Survei ini diselenggarakan melalui wawancara tatap muka terhadap 800 responden di masing-masing provinsi pada 4-12 Maret dengan margin of error +/- 3,4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com