Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Pemilu Alternative Vote

Kompas.com - 06/04/2022, 03:00 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela

Editor

KOMPAS.com - Sistem pemilu yang ada di dunia sangatlah variatif. Sebuah negara dengan karakter demografis dan geografis yang sama belum tentu menganut sistem pemilu yang sama.

Negara yang menganut bentuk dan sistem pemerintahan yang sama belum tentu pula mengadopsi sistem pemilu yang sama. Hal ini bergantung pada prioritas kepentingan dari masing-masing negara.

Terdapat banyak sistem pemilu yang digunakan oleh negara-negara di dunia. Salah satunya adalah sistem pemilu alternative vote.

Ciri-ciri Sistem Pemilu Alternative Vote

Ciri umum dari sistem pemilu alternative vote adalah pemilih memiliki preferensi untuk merangking atau memberi peringkat kepada sejumlah kandidat yang disukai.

Ciri khusus dari operasionalisasi sistem alternative vote adalah:

  • Distrik atau wilayah memiliki wakil tunggal.
  • Pemilih diminta memberi peringkat kepada kandidat dalam jumlah tertentu sesuai dengan preferensinya.
  • Pemilih mengurutkan calon sesuai dengan pilihan yaitu dengan memberi tanda 1 untuk caleg yang paling disukai, 2 untuk yang di bawahnya, 3 untuk yang lebih rendah lagi, dan seterusnya.
  • Pemenangnya adalah yang mendapatkan suara mayoritas absolut yaitu 50 persen + 1.
  • Apabila tidak ada calon yang mendapatkan suara mayoritas absolut, maka calon yang berada pada urutan terbawah dengan jumlah suara terendah akan dihapus dan suaranya akan dibagikan kepada calon-calon lainnya.

Baca juga: Pertimbangan dalam Memilih Sistem Pemilu

Contoh Penerapan Sistem Pemilu Alternative Vote

Contoh penerapan alternative vote adalah terdapat empat kandidat yaitu Andi, Banu, Candra, dan Dian. Misalnya rangking pertama adalah Candra. Kemudian berikutnya secara berturut-turut adalah Andi, Dian, dan Banu.

Dari pilihan tersebut, apabila ada kandidat yang mendapatkan preferensi pertama 50 persen + 1, maka ia langsung dinyatakan sebagai pemenang.

Akan tetapi, apabila tidak ada yang mencapai mayoritas absolut, maka Banu yang preferensi pertamanya paling sedikit dicoret untuk selanjutnya dilihat preferensi kedua. Jumlah suara Banu diberikan kepada kandidat yang tersisa berdasarkan tanda yang tertera pada kertas suara.

Langkah ini diulang sampai seorang calon memperoleh suara mayoritas absolut dan dinyatakan sebagai pemenang.

Negara yang menerapkan sistem pemilu alternative vote adalah Australia.

Baca juga: Perbedaan Sistem Pemilu Distrik dan Proporsional

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemilu Alternative Vote

Berikut kelebihan dari sistem alternative vote:

  • Mempererat hubungan pemilih dengan para wakil mereka.
  • Memungkinkan pemilih mendapatkan lebih dari satu kesempatan untuk menentukan siapa yang akan menjadi wakil mereka.
  • Memperkuat legitimasi para calon terpilih karena adanya syarat suara mayoritas absolut atau 50 persen + 1.
  • Mendorong kerja sama antarpartai politik dan mengurangi efek ekstrimisme.
  • Memungkinkan partai kecil untuk fokus berkoordinasi tanpa harus beraliansi secara formal.
  • Biaya yang dibutuhkan cenderung murah dibandingkan dengan sistem dua putaran.

Berikut kekurangan dari sistem alternative vote adalah:

  • Hasil suara cenderung tidak proporsional karena pemerintahan mungkin saja dikuasai satu partai dengan porsi suara yang lebih kecil dalam total jumlah suara.
  • Sistem alternative vote sering memberikan kemenangan kepada kandidat yang tidak memperoleh suara preferensi teratas pertama. Justru kandidat yang memperoleh suara preferensi teratas kedua dan ketiga sering menjadi pemenang.
  • Membutuhkan program pendidikan yang lebih rumit dan intensif kepada pemilih.
  • Sistem penghitungan suara tidak mudah. Dalam situasi yang ideal pun akan membutuhkan waktu yang lama untuk menentukan pemenang.
  • Membuka peluang praktik politik uang untuk menunjang upaya partai politik memengaruhi preferensi pemilih.

 

Referensi

  • Labolo, Muhadam dan Teguh Ilham. 2017. Partai Politik dan Sistem Pemilihan Umum di Indonesia: Teori, Konsep, dan Isu Strategis. Depok: PT Rajagrafindo Persada
  • Pamungkas, Sigit. 2009. Perihal Pemilu. Yogyakarta: POLGOV UGM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com