Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Gosip Jokowi

Kompas.com - 04/04/2022, 04:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JUDUL tulisan saya yang cukup sensasional ini sebenarnya adalah salinan dari judul tulisan budayawan Garin Nugroho yang dimuat harian Kompas, 31 Mei 2015.

Tulisan ini juga dimuat dalam buku bunga rampai, atau kumpulan tulisan Garin, berjudul Negara Melodrama (halaman 55), yang diluncurkan di gedung Bentara Budaya Jakarta, Kamis 21 Maret 2019.

Peluncuran buku ini antara lain dihadiri dua orang pegawai yang sehari-hari bekerja di gedung utama kantor Sekretariat Negara, sebelah kiri Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta.

Sebelum menulis artikel ini beberapa kali saya minta ijin secara lisan kepada Garin untuk mengambil judul itu dan mencuplik beberapa kalimat dari tulisannya serta memparalelkan keadaan (”gosip”) saat ini.

Baca juga: Pepatah Latin: Ingin Tetap Baik Tinggalkan Istana

Terakhir, saya minta ijin pada Garin dalam temu santai di pusat kajian dan penelitian Hang Lekir (HL) 717, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 7 Maret 2022 lalu. Garin bilang tidak keberatan dan mengijinkan.

Sebuah kalimat yang menarik dari tulisan Garin ini berbunyi begini. “Simak beragam gosip yang muncul seputar Jokowi. Sebut, gosip Jokowi yang tidak bisa kerjasama dengan Jusuf Kalla dan lebih pada poros Luhut. Alhasil, tersebar gosip bahkan pada wilayah mikro terdekat Presiden, terjadi keretakan dan perpecahan.”

Kemudian Garin memperlihatkan beberapa gosip yang dia dengar. “Sebut, gosip orang-orang sekitar Presiden yang tidak mampu melakukan negosiasi politik pada elit politikus yang berpengalaman untuk memecahkan krisis politik. Sebut juga, elit relawan Jokowi yang sering bekerja tidak lebih seperti event organizer, ..........Sebut gosip lain, yakni keluhan birokrat di berbagai kementerian karena tuntutan presiden yang tidak masuk akal pada pertumbuhan, ekspor, pajak, ...hingga penurunan angka kemiskinan.”

Artikel Garin ini dibuka dengan kalimat berikut.

Jokowi sering melamun di Istana, wajahnya keruh dan kebingungan. Suasana Istana tampak kacau tidak seperti era SBY,” demikian Garin yang belum lama ini meluncurkan film barunya “Sepeda Presiden”.

“Inilah gosip yang muncul ketika saya bertemu dengan beberapa elit politik. Tentu saja gosip tentang Jokowi yang terus muncul, meluas di setiap kelompok elit politik,” kata Garin di Jalan Hang Lekir bulan lalu.

Garin sempat bilang, “apa yang saya tulis ini semakin muncul sama dengan situasi sosial politik saat sekarang (tiga tahun terakhir ini)”.

Baca juga: Puan yang Dimanja Masuk Neraka Politik

Benar apa yang dikatakan Garin. Kini pembicaraan (gosip) itu semakin ramai. Katakanlah (ini bukan kata Garin), soal presiden tiga periode, perpanjangan masa jabatan presiden dan pembangunan ibu kota baru Nusantara serta wali kota Solo dan Medan.

Juga birokrasi Istana yang semakin “gendut”, tapi tidak efektif. Lihat pula perbincangan masyarakat tentang pejabat Istana yang melakukan “campur tangan” dalam (intern) partai politik.

Sampai-sampai muncul perbincangan “pejabat Istana” yang mencampuri urusan intern parpol ini sedang menjalankan visi misi Jokowi.

Bahkan dari dengungan wacana “presiden tiga periode” dan “perpanjangan masa jabatan kedua” itu muncul ucapan: karena “beliau” juga mau. Itu kata seorang anggota DPR dari fraksi pendukung pemerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com