Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: 220 Juta Penduduk Akan Tinggal di Perkotaan, Membangun Kota Sehat Jadi Keharusan

Kompas.com - 28/03/2022, 12:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, membangun kota sehat merupakan sebuah keharusan karena jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan akan terus bertambah, baik di dunia maupun di Indonesia.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Ma'ruf menyebutkan, sebanyak 56,7 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan pada tahun 2020, angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 66,6 persen pada 2035.

"Bank Dunia juga memperkirakan sebanyak 220 juta penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan pada 2045. Maka, membangun kota sehat menjadi keharusan," kata Ma'ruf saat membuka Summit Kabupaten/Kota Sehat Indonesia secara virtual, Senin (28/3/2022).

Ma'ruf menjelaskan, konsep kota sehat telah diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO) sejak 1980-an sebagai pendekatan yang komprehensif untuk menciptakan wilayah dan masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Baca juga: Wapres: Di Tengah Krisis, Kebijakan Tak Populer Terkadang Harus Diambil

Indonesia, kata Ma'ruf, juga tidak mau tertinggal untuk mewujudkan kota sehat melalui program Kabupaten dan Kota Sehat yakni dengan parameter kabupaten dan kota yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni sesuai pedoman yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri pada 2005.

Namun, ia menegaskan, kota sehat tidak semata-mata didefinisikan oleh status, tetapi justru dari kesadaran dan upaya untuk meningkatkan berbagai tatanan kesehatan kota.

"Mulai dari kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, hingga tatanan kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, ketahanan pangan dan gizi, serta kehidupan sosial yang sehat," kata dia.

Ia menuturkan, situasi pandemi Covid-19 menjadi ujian sistem kesehatan di sebuah kota dalam dalam menghadapi beratnya beban penanganan pasien Covid-19.

Baca juga: Ciri-ciri Kehidupan Masyarakat Kota dan Komunitas Perkotaan

"Kita mendapatkan pelajaran tentang bagaimana sistem layanan kesehatan yang kuat dan responsif harus dibangun serta bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat harus dibiasakan," ujar Ma'ruf.

Selain itu, konvergensi dan sinergi berbagai program prioritas juga menjadi faktor penentu, seperti percepatan penurunan stunting; penurunan angka kematian ibu, bayi, dan anak; serta penurunan prevalensi tuberkolosis.

Ia pun menekankan, visi besar membangun kabupaten dan kota sehat juga memerlukan dukungan multisektor dari kelompok dunia usaha, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan media massa.

"Saya berharap, dengan satu gerakan bersama, seluruh target yang terkait dengan pembangunan kesehatan kota dapat dicapai di tingkat wilayah kabupaten dan kota secara mandiri dan berkesinambungan," ujar Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com