Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perahu Nelayan Tenggelam di Perairan Australia, Kemenlu: 3 Orang Selamat, 9 Meninggal

Kompas.com - 24/03/2022, 15:25 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan, 3 dari 12 nelayan dalam perahu KM Kuda Laut yang tenggelam di wilayah laut perbatasan Indonesia-Australia berhasil diselamatkan.

Judha mengatakan, 3 orang nelayan tersebut terdeteksi pesawat patroli Australia dan diselamatkan oleh kapal barang berbendera Singapura.

"Dari 3 orang nelayan tersebut, 1 orang dalam kondisi kritis dan sudah dirawat di RS. Kita juga terima informasi 9 nelayan lainnya meninggal dunia," kata Judha dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (24/3/2022).

Dari kapal barang Singapura tersebut, tiga nelayan tadi dipindahkan ke kapal patroli Australia.

Baca juga: Perahu Nelayan RI Tenggelam di Australia, Kemenlu: Kita Fokus pada yang Selamat

Judha mengatakan, pada 22 Maret 2022, satu nelayan dengan kondisi kritis tersebut dibawa ke rumah sakit menggunakan helikopter dan dua orang lainnya berada di Pelabuhan Darwin.

"KRI kita di Darwin sudah mengunjungi nelayan di Royal Hospital Darwin, salah satu nelayan kita ini terpapar Covid-19," ujarnya.

Judha mengatakan, Kemenlu beserta perwakilan RI di Australia berkoordinasi dengan pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pemberian Kabupaten Rote Ndao untuk memberikan informasi kepada keluarga nelayan dan melakukan verifikasi identitas.

"Kami bersama perwakilan RI akan terus memonitor kondisi nelayan dan akan memfasilitasi pemulangan ke Indonesia, apabila kondisi sudah memungkinkan," ucapnya.

Baca juga: Perahu Nelayan Indonesia Tenggelam di Perairan Australia, 9 Orang Diduga Tewas

Lebih lanjut, Judha menjelaskan, perahu KM Kuda Laut tenggelam pada 18 Maret 2022 ketika akan mengubah haluan untuk kembali ke Indonesia, tepatnya di wilayah laut perbatasan Indonesia-Australia dengan jarak 100 nautical mile dari Ashmore Reef.

Perahu tersebut, kata dia, berlayar untuk mencari ikan di wilayah laut tersebut.

"Sejak informasi kecelakan ini diterima kami sudah berkoordinasi dengan KJRI Perth, KRI Darwin, Basarnas, KKP dan otoritas Australia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com