Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Komentar Sekum PP Muhammadiyah soal Haris Azhar | Jokowi Serahkan Trofi MotoGP

Kompas.com - 21/03/2022, 07:33 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang komentar Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terhadap penetapan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti sebagai tersangka pencemaran nama baik menjadi pemberitaan yang ramai dibaca di Kompas.com pada Minggu (20/3/2022).

Selain itu, aksi Presiden Joko Widodo menyerahkan trofi juara MotoGP Mandalika 2022 juga banyak menarik minat pembaca.

Kemudian, artikel soal Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memberi putra mahkota Abu Dhabi senapan dan pistol berlapis emas juga menjadi terpopuler.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Sekum PP Muhammadiyah Sebut Fatia dan Haris sebagai Pendekar Hukum Pembela Kebenaran

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyebutkan, aktivis hak asasi manusia (HAM) Haris Azhar dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti sebagai pendekar hukum yang membela kebenaran.

Hal itu disampaikan Abdul menyusul penetapan kedua aktivis oleh Polda Metro Jaya sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik terhadap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

“Haris dan Fatia adalah dua pendekar hukum yang konsisten membela kebenaran. Mereka berdua adalah pribadi yang berintegritas,” ujar Abdul kepada Kompas.com, Minggu (20/3/2022).

Abdul berharap, aparatur penegak hukum bisa bersikap obyektif dalam menangani perkara ini. Ia juga berharap keduanya tidak mendapatkan tekanan ketika menghadapi perkara tersebut.

Selengkapnya baca : Sekum PP Muhammadiyah Sebut Fatia dan Haris sebagai Pendekar Hukum Pembela Kebenaran

2. Jokowi Serahkan Trofi Juara MotoGP Mandalika 2022 ke Miguel Oliveira

Presiden Joko Widodo memberikan trofi kepada juara pertama gelaran MotoGP Mandalika 2022, Miguel Oliveira, Minggu (20/3/2022).

Pebalap Red Bull KTM tersebut menjadi juara setelah mampu menyelesaikan 20 putaran lomba dengan catatan waktu 33 menit 27,223 detik.

Selain kepada Oliveira, Jokowi juga memberikan trofi kepada pebalap Yamaha Fabio Quartararo yang menempati podium kedua, dan pebalap Pramac Ducati Johann Zarco yang menduduki podium ketiga.

Selengkapnya baca: Jokowi Serahkan Trofi Juara MotoGP Mandalika 2022 ke Miguel Oliveira

3. Prabowo Beri Putra Mahkota Abu Dhabi Senapan dan Pistol Berlapis Emas sebagai Cendera Mata

Menhan Prabowo Subianto memberikan cendera mata berupa senapan, pistol, hingga keris Bali untuk Putra Mahkota Abu Dhabi, Pangeran Mohammed bin Zayed (MBZ), dalam pertemuan yang berlangsung di kediaman pribadi Pangeran MBZ di Abu Dhabi, Uni Emeritat Arab (UEA), Kamis (17/3/2022).

Cendera mata buatan Indonesia yang diberikan Prabowo yakni senapan SS2 V5 bertuliskan nama Pangeran MBZ dalam tulisan Arab dan pistol G2 Elite berlapis emas yang juga bertuliskan nama Pangeran MBZ.

Kedua cendera mata ini dibuat oleh industri pertahanan dalam negeri, PT Pindad (Persero).

“Menhan Prabowo juga memberikan sebilah keris tradisional nusantara yang berasal dari Bali kepada Pangeran MBZ,” demikian keterangan Kemenhan di Instagram-nya, @kemhanri, Sabtu (19/3/2022).

Pada pertemuan yang berlangsung empat mata ini, Prabowo dan Pangeran MBZ membahas upaya peningkatan kerja sama di bidang pertahanan, termasuk industri strategis, antara Indonesia dan UEA.

Selengkapnya baca: Prabowo Beri Putra Mahkota Abu Dhabi Senapan dan Pistol Berlapis Emas sebagai Cendera Mata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com