Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Jangan Ada Stunting di Antara Kita

Kompas.com - 12/03/2022, 13:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tidak jarang, keluarga-keluarga mapan di daerah perkotaan justru memiliki bayi-bayi stunting karena ketidakmengertian akan pola asupan bergizi untuk putra-putrinya.

Kota Cirebon malah memiliki angka prevalensi stunting yang cukup tinggi, yakni 30,6 persen dan masuk dalam kategori “merah” karena prevalensi stuntingnya di atas 30 persen.

Kabupaten Bandung juga “merah” karena prevalensi stuntingnya di angka 31,1 persen.

Prekonsepsi bagi calon pengantin adalah pemeriksaan kesehatan dasar yang meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan kadar Hemoglobin atau Hb yang dilakukan minimal 3 bulan sebelum menikah.

Hasil pemeriksaan dari calon penganting diinput melalui aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil).

Jika ada kerepotan untuk mengisi Elsimil dan calon pengantin masih “gatek” alias gagap teknologi, maka akan ada yang mendampingi seperti Tim Pendamping Keluarga (TPK), bidan serta tenaga kesahatan lainnya.

Para calon pengantin tidak perlu khawatir karena hasil dari pemeriksaan kesehatan tidak akan menjadi syarat boleh tidaknya menikah. Apalagi jika dalam waktu dekat sudah berencana alias “ngebet” untuk menikah.

Pencegahan stunting memang harus dilakukan sebelum menikah. Hal tersebut mengingat apabila ditemukan ketidaknormalan kondisi patologis bagi calon istri, maka dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk memperbaiki kondisi patologis tersebut.

Misal hasil pemeriksaan kesehatan dari calon pengantin menderita anemia, bukan berarti BKKBN merekomendasikan untuk pembatalan pernikahan.

Memang kekurangan energi kronis dan anemia adalah salah satu risiko bagi calon pengantin untuk melahirkan bayi stunting.

BKKBN justru akan melakukan pendampingan agar faktor melahirkan bayi stunting bisa teridentifikasi sedini mungkin dan bisa dicegah sebelum menikah dan hamil.

Keberadaan 200.000 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang ekivalen dengan 600.000 personel yang terdiri dari bidang, kader PKK dan kader penyuluh KB di seluruh tanah air serta kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menggerakkan mahasiswa dalam “Merdeka Belajar Kampus Merdeka” diharapkan sentuhan sektor hulu pencegahan stunting bisa teratasi dengan baik.

Dalam program “Peduli Stunting”, mahasiswa bisa turun langsung ke daerah-daerah yang memiliki prevalensi stunting dengan bobot 20 Satuan Kredit Semester (SKS).

Proposal penelitian dan Kuliah Kerja Mahasiswa terhadap program “Peduli Stunting” mendapat alokasi dana penelitian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Saya jadi teringat dengan pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat bersama Kepala BKKBN meluncurkan Program Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pra Nikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin di Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (11 Maret 2022) kemarin

Pencegahan stunting itu perintah agama. Menyiapkan generasi terbaik adalah risalah nubuwwah.

Jadi karena hal tersebut perintah agama, wajib hukumnya memberi perhatian bersama-sama akan penurunan stunting di Indonesia.

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.”

Andai kala itu Khalil Gibran sudah mendapatkan informasi mengenai stunting, pasti akan menambah untaian kalimat indahnya dengan:

“Aku ingin generasiku dan generasimu tanpa stunting. Lakukanlah pemeriksaan kesehatan sebelum menikah agar tidak ada kata sesal di kemudian hari."

Jangan biarkan stunting menerpa generasi muda kita. Jangan ada stunting di antara kita! Berencana itu keren.......

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com