Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Bertemu Surya Paloh: Kode Duetkan Sahroni dan Airin hingga Sikap Soal Pengunduran Pemilu

Kompas.com - 11/03/2022, 06:05 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama sejumlah fungsionaris Partai Golkar menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (10/3/2022).

Rombongan Golkar yang bertandang ke kantor DPP Partai Nasdem tersebut terdiri dari Airlangga, Lodewijk F Paulus, Agus Gumiwang Kartasasmita, Nurul Arifin, Rizal Mallarangeng, dan Airin Rachmi Diany.

Setibanya di Nasdem Tower, rombongan tersebut langsung mengadakan pertemuan tertutup dengan Surya Paloh dan jajaran pengurus Nasdem, antara lain Ahmad Sahroni, Enggartiasto Lukita, dan Lestari Moerdijat.

Baca juga: Soal Wacana Menunda Pemilu, Airlangga: Perlu Dibicarakan dengan Ketum Parpol

Setelah pertemuan tertutup yang berlangsung selama hampir 3 jam, para tamu pun sempat diajak mengitari Nasdem Tower, 'markas' Nasdem yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa dua pekan lalu.

Lantas, apa saja yang dibicarakan oleh kedua partai? Berikut rangkumannya

Kode Duetkan Sahroni dan Airin

Dalam konferensi pers seusai pertemuan, Airlangga memberikan kode bahwa kedua partai akan berkoalisi dengan menduetkan Sahroni dan Airin.

Kode ini disampaikan Airlangga dengan menyebut dua nama tersebut di penghujung paparannya dalam konferensi pers.

"Ditambah lagi, tadi juga kita melihat hadir juga di sini Ibu Airin dan Pak Sahroni, sehingga pembahasannya kita ketahui tidak hanya berbicara makro tapi berbicara mikro yang detil," kata Airlangga.

Baca juga: Minta Isu Penundaan Pemilu Diakhiri, Surya Paloh: Curahkan Energi pada Hal yang Lebih Produktif

Saat ditanya lebih lanjut apakah Airin dan Sahroni akan diduetkan untuk maju di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024 mendatang, Airlangga tidak menjawab lugas.

Menurut dia, hal itu akan dijawab oleh Sahroni dan Airin di waktu yang tepat.

"Jadi kalau Pak Sahroni dan Bu Airin, kami persilakan Pak Sahroni dan Bu Airin yang berbicara dulu nanti pada waktunya, bukan pada siang hari ini," kata Airlangga.

Airin dan Sahroni sendiri tidak ikut berbicara dalam konferensi pers. Sahroni pun menghindar saat hendak ditanya wartawan setelah konferensi pers rampung.

Wacana menduetkan Sahroni dan Airin sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pernah dilontarkan oleh Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Wilayah Jawa 1 Effendi Choirie pada Januari 2022 lalu.

Choirie menilai, Sharoni memenuhi sejumlah syarat untuk menjadi calon gubernur, yakni memiliki partai yang menduduki 7 kursi di DPRD DKI Jakarta serta mempunyai pengalaman politik di DPR selama dua periode.

Baca juga: Tiba di Nasdem Tower untuk Bertemu Surya Paloh, Airlangga: Silaturahmi Saja

Sementara itu, Choirie menilai Airin layak dicalonkan sebagai calon wakil gubernur DKI karena punya pengalaman memimpin Tangerang Selatan selama dua periode.

"Kita usulkan harus komunikasi dengan Golkar, ada kader Golkar yang oke, punya pengalaman juga yaitu Airin. Nah itu kan kira-kira menjadi pasangan yang seksi dan keren," kata Choirie ketika itu.

Penundaan Pemilu 2024

Paloh mengakui isu penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 turut menjadi topik pembicaraannya dengan Airlangga.

Paloh menegaskan, partainya tetap menolak wacana tersebut dan meminta agar polemik mengenai itu diakhiri.

"Jadi tidak ada polemik lagi ke depan. Kami menyadari betapa energi yang kita miliki bisa kita curahkan lebih fokus pada hal yang lebih produktif," kata Paloh.

Baca juga: Soal Wacana Menunda Pemilu, Airlangga: Perlu Dibicarakan dengan Ketum Parpol

Paloh menambahkan, partainya juga tetap menghargai sikap partai politik lain yang mendukung wacana penundaan Pemilu 2024.

Namun, ia menekankan bahwa isu tersebut sebaiknya diakhiri karena masih banyak persoalan yang harus dihadapi bangsa Indonesia.

"Tidak perlu ada satu diskursus berkepanjangan. Silakan kalau memang para pihak bisa meyakini gagasan atau pemikiran yang ditawarkan bisa berjalan, Nasdem tetap menghargai," ujar Paloh.

Sementara itu, Airlangga mengatakan, partainya akan terus menampung aspirasi masyarakat terkait wacana menunda Pemilu 2024.

"Kita harus mengerti yang namanya aspirasi, aspirasi itu tidak boleh ditolak apalagi kita suara Golkar adalah suara rakyat, nah oleh karena itu posisi seperti demikian," kata Airlangga.

Baca juga: Firli Ajak Luhut-Airlangga Bahas Minyak Goreng Langka hingga Perbaikan Tata Niaga

Airlangga menuturkan, wacana tersebut juga perlu dibicarakan secara konsensus dengan ketua-ketua umum partai politik lainnya, terutama ketua umum partai politik pendukung Presiden Joko Widodo.

Ia meyakini, polemik mengenai penundaan pemilu dapat diatasi melalui musyawarah antara ketua umum partai.

"Kita ini bukan Pemilu atau keputusan model barat tapi model Indonesia, musyawarah untuk mufakat, konsensus dan gotong royong yang terbukti berhasil dalam melawan pandemi Covid dan pemulihan ekonomi," ujar Airlangga.

Sepakat Terus Dukung Jokowi

Meski berbeda pendapat mengenai wacana menunda pemilu, Nasdem dan Golkar sepakat untuk terus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga akhir masa jabatannya.

"Kami juga mempunyai kesepakatan untuk tetap berupaya sepenuh hati, seikhlas, setulus hati, dengan output kinerja yang optimal agar roda administratif pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi tetap berjalan efektif sampai akhir masa jabatan beliau," kata Paloh.

Paloh menuturkan, ada sejumlah hal lain yang diperbincangkan dalam pertemuan tersebut yang berujung pada kesepakatan bahwa kedua partai mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan partai masing-masing.

Senada dengan Paloh, Airlangga menyatakan kedua partai sepakat untuk menjaga keberlanjutan pemerintahan sekaligus mengatas tantangan-tantangan yang ada.

Ia menyebutkan, tantangan yang dimaksud antara lain pandemi Covid-19 yang belum berakhir serta munculnya ketegangan politik imbas krisis yang terjadi di Ukraina.

"Nah, tugas Partai Golkar dan Partai Nasdem itu untuk menyangga itu, sehingga masyarakat yang terdampak itu bisa melalui badai ini dengan baik dan tidak menambah kemiskinan ataupun meningkatkan gini ratio," ujar Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com