Saat harga saham-saham tertentu meroket setelah dipompa oleh bandar nakal, pada suatu momen, saham tersebut akan seolah dibuang (dump) sehingga harganya sangat jatuh. Rhenald mengatakan para bandar saham ini melakukan pemufakatan jahat untuk mencari untung dengan cara ilegal.
"Mereka menyebutnya trading, investasi, tapi sebetulnya itu adalah spekulasi. Karena ini adalah pasar yang tidak ada aturannya, dunia baru," tuturnya.
"Bisa dikatakan pemufakatan jahat, karena itu ilegal, crime. Berarti anda bersekongkol untuk merugikan orang lain," lanjut Rhenald.
Bandar saham bisa berasal dari berbagai kalangan seperti oknum di perusahaan sekuritas, pemilik saham, manajemen perusahaan, influencer, hingga grup Whatsapp.
Baca juga: Indra Kenz dalam Pusaran Pencucian Uang Binomo: Tesla, Rumah Mewah, hingga Rekening Miliaran
Tugas dari Influencer adalah untuk membentuk opini publik secara tidak langsung agar masyarakat terbujuk membeli saham tertentu atau bergabung pada platform Binary Option, seperti yang terjadi dalam kasus Indra Kenz.
Rhenald menilai apa yang dilakukan Indra Kenz salah karena melakukan penipuan, sekalipun sang influencer secara tidak langsung mengajak followernya untuk melakukan investasi di platform ilegal.
Namun dengan mempromosikan, Indra Kenz disebut telah mempersuasi orang-orang untuk terjun pada sesuatu hal buruk. Apalagi tujuannya mengambil keuntungan dari kerugian orang lain.
"Dia tahu kalau itu menguntungkan. Itu kan ilegal, dalam arti kata dia bilangnya itu trading padahal itu adalah judi. Itu kan salah pasti ya," papar Rhenald.
"Dan di Indonesia itu unregulated (tidak ada aturannya), tidak berizin. Harusnya kan trading itu berizin. Itu juga suatu kesalahan. Lalu dia mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain, kan semacam itu. Dan itu pencucian uang," sambung dia.
Rhenald mengatakan, pemanfaatan influencer oleh bandar saham nakal akan membuat budaya buruk dalam sistem perdagangan saham atau mata uang. Terutama untuk para investor pemula yang belum begitu mengerti soal analisis trading.
Baca juga: Pasal-pasal yang Menjerat Indra Kenz Terkait Binomo, dari Soal Judi Online Sampai Pencucian Uang
"Mereka mendorong agar orang-orang ini berpotensi dan bisa menjadi influencer. Karena hanya dengan seperti itu mereka bisa dapat customer dalam jumlah besar," ungkap Rhenald.
Pemanfaatan influencer dalam praktik investasi bodong tak hanya berdampak dalam sistem perdagangan saham. Sebab munculnya pencitraan "mendadak kaya" oleh influencer, kata Rhenald, akan membuat masyarakat tergiur.
"Karena nanti ada orang yang ingin kaya cepat dalam usia muda seperti mereka tanpa kerja keras," kata mantan Komisaris Utama PT Telkom Indonesia tersebut.
Mengenai masalah ini, Rhenald menilai pentingnya regulasi yang lebih ketat agar praktik-praktik penipuan berdalih trading bisa diminalisir.
Selain itu sosialisasi terhadap literasi keuangan digital kepada masyarakat pun disebut harus gencar dilakukan.