Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditembak KKB Papua, Seorang Anggota Raider Suhbrastha Cedera

Kompas.com - 04/03/2022, 07:03 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pos Koramil Dambet di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, yang dijaga Satgas Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Kamis (3/3/2022) sekitar pukul 12.45 WIT.

Satu anggota Satgas Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha, yaitu Pratu Herianto, mengalami luka tembak di bagian leher di bawah telinga dalam peristiwa itu. Pratu Herianto saat ini tengah mendapatkan perawatan di Puskesmas Beoga.

Baca juga: 8 Karyawan Palaparing Timur Telematika Tewas Diserang KKB Papua Saat Perbaiki Tower

“Direncanakan evakuasi Pratu Herianto menuju Timika pada hari Jumat dengan menggunakan pesawat guna mendapatkan penanganan lebih lanjut,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga dalam keterangan tertulis, Kamis.

Aqsha menjelaskan, penyerangan ini bermula ketika 12 personel Pos Koramil Dambet sedang melaksanakan patroli sekaligus memperbaiki saluran air. Kegiatan mereka berjarak sekitar 50 meter dari Pos Koramil Dambet.

Saat memperbaiki saluran air itulah tiba-tiba KKB menyerang dan menembaki anggota TNI yang sedang berpatroli.

Dari keterangan Satgas, penyerangan itu dilakukan oleh 15 orang KKB dan ada yang membawa senjata laras panjang sebanyak tiga pucuk.

Prajurit TNI Pos Koramil Dambet kemudian mengusir dan menghalau KKB mundur menuju ke arah Kampung Ogamki, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Aqsha juga mengatakan bahwa penyerangan ini terjadi sehari setelah KKB melakukan penyerangan yang menewaskan delapan karyawan PT Palaparing Timur Telematika (PTT) di Kampung Kago, Distrik Ilaga.

Menurut dia, lokasi dua peristiwa itu relatif berdekatan.


“Jaraknya antara Dambet dengan dari insiden penembakan karwayan PTT di Kampung Koga sekitar 15 kilometer,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com