Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Puan yang Dimanja Masuk "Neraka Politik"

Kompas.com - 23/02/2022, 11:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Nasihat Mega masuk dalam sukma Puan, tapi ada pula keluhannya. “Duh saya anak yang biasa dimanja, harus melakukan semuanya itu,” ujar Puan.

Kemudian Puan mengaku pada papanya, Taufiq Kiemas.

“Papa ini gimana, aku capek banget nih,” kata Puan.

Papanya menjawab, menghibur. “Ah, ibu kamu bilang kamu bisa. Kamu pasti bisa,” kata Taufiq Kiemas pada putrinya.

Benar ternyata Puan bisa. “Secara nasional, suara saya nomor 2 terbesar,” kata Puan dalam artikelnya tahun 2012 yang diterbitkan penerbit Gramedia Pustaka Utama Jakarta (Kompas Gramedia).

Boleh dibilang bagi Puan masuk dunia politik praktis (anggota partai dan ikut kampanye pemilihan legeslatif) bagikan terjun ke “neraka” dari alam “manja”.

Tapi Puan merasa keberhasilannya ini tidak mendapat pujian dari mamanya, Megawati.

Ayahnya, almarhum Taufiq Kiemas pernah mengatakan kepada Puan, “Ibu kamu pelit banget, tiap kali kamu berhasil nggak pernah memuji”.

Dimanja

Di awal artikel yang dituliskan dengan bagus sekali, Mbak Puan mengatakan begini.

“Sejak kecil, saya memang nempel sekali dengan Ibu dan ayah saya. Mungkin karena kakak saya keduanya laki-laki dan saya anak bungsu dan saya anak bungsu serta perempuan sendiri, saya dimanja oleh keluarga,” kata Puan 10 tahun lalu.

Namun, ketika duduk di bangku SMA, Puan sering ikut mamanya dalam banyak acara dan peristiwa politik, termasuk ketika terjadi tragedi 27 Juli 1996.

”Saya merasa, saya harus di dekat Mama untuk mendampingi pada saat susah,” kata Puan.

Di masa pemerintahan Orde Baru tahun 1993 di Surabaya, Mbak Puan menyaksikan mamanya dibentak-bentak dan dimaki-maki orang yang menghendaki Megawati tidak jadi ketua umum partai tersebut.

Puan menyaksikan mamanya dengan tenang menghadapi orang yang memakinya. Puan menangis. Meluncurlah nasihat Mega pada putrinya.

“Kamu boleh menangis, tapi tidak boleh berlebihan. Kamu harus kuat. Baru seperti ini saja, kamu menangis, apalagi nanti nanti ada peristiwa lebih besar daripada ini,” kata Mega pada Puan yang tetap melanjutkan tangisnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com