Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Bakrie Mendadak Muncul Pasang Badan untuk Airlangga, Ada Apa?

Kompas.com - 17/02/2022, 07:26 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lama tak terdengar, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie kembali menjadi perbincangan setelah ia menyatakan akan pasang badan untuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang sedang berjuang menjadi calon presiden untuk 2024.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menegaskan, ia siap pasang badan menghadapi kalangan internal partai yang mengganggu pencalonan Airlangga.

"Saya akan pasang badan, jika ada internal yang mengganggu pencalonan Airlangga sebagai capres Golkar. Sekali lagi saya tegaskan, jangan ada yang bermain di genderang orang lain," kata Aburizal dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Golkar Lampung, Sabtu (12/2/2022), dikutip dari Antara.

Baca juga: Sekjen Golkar Sebut Aburizal Bakrie Tegaskan Pencapresan Airlangga Tak Bisa Ditawar

Aburizal menyatakan, setiap kader Golkar harus memliki satu tarikan napas yang sama agar Golkar dapat memenangi pemilihan presiden, pemilihan legislatif, dan pemilihan kepala daerah pada 2024.

"Lebih baik kita bermain genderang kita sendiri. Jadi ingat itu ya, Kita harus solid, karena dengan solid, kita dapat meraih kemenangan," kata Aburizal.

Ia berpandangan, elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu sudah makin meningkat, begitu pula dengan elektabilitas Airlangga yang sudah disepakati menjadi calon presiden.

Baca juga: Digadang Jadi Capres, Elektabilitas Puan, Airlangga, dan Muhaimin di Jabar Tak Sampai 1 Persen

Aburizal pun mengingatkan agar pencalonan Airlangga harus didukung penuh.

Pria berlatar belakang pengusaha itu berharap, isu negatif dan upaya memecah belah yang dibangun oleh kader ataupun kelompok lain mesti dihindari.

"Apabila ada isu-isu yang coba-coba dikembangkan, baik itu di kalangan internal dan eksternal, secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, saya katakan orang itu akan berhadapan dengan saya. Saya yakin saya masih berpengaruh," ujar Aburizal.

Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/1/2022).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/1/2022).

Tak bisa ditawar

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan, pernyataan Aburizal tersebut merupakan penegasan bahwa pencalonan Airlangga adalah hal yang tak bisa ditawar.

Lodewijk mengatakan, keputusan mencalonkan Airlangga merupakan hasil Musyawarah Nasional Partai Golkar Tahun 2019 dan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar Tahun 2021.

"Yang saya tangkap dari itu beliau sampaikan bahwa itu sudah amanat Munas tahun 2019. Itu sudah amanat Rapimnas 2021 yang enggak bisa ditawar-tawar lagi bahwa Airlangga sebagai calon presiden dari Partai Golkar," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Selasa (15/2/2022), dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Jauh Ungguli Puan, Tiket PDI-P di Pilpres 2024 untuk Siapa?

Menurut Lodewijk, pernyataan Aburizal itu mestinya dimaknai bahwa seluruh kader Golkar mesti solid dan konsisten mengikuti keputusan musyawarah nasional (munas) untuk mencalonkan Airlangga sebagai calon presiden.

Lodewijk pun menepis anggapan bahwa pernyataan pria yang akrab disapa Ical tersebut menunjukkan adanya perbedaan pendapat di internal Golkar.

"Beliau ingin sampaikan mari kita konsisten dan fokus bahwa ini amanat Munas dan ini amanat Rapimnas. Karena di partai Golkar tempat untuk mengambil keputusan tertinggi di Munas. Itu saja beliau sampaikan bukan hal lain," kata wakil ketua DPR tersebut.

Riak-riak jelang pemilu

Pengamat politik dari Univeristas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, pernyataan Aburizal itu seolah memberi petunjuk bahwa ada segelintir kader Golkar yang ingin mengganggu dan membatalkan pencapresan Airlangga.

Namun, menurut Ujang, hal itu merupakan hal yang wajar terjadi di partai sebesar Golkar. Menurut dia, perbedaan pendapat di tubuh Golkar adalah hal wajar dan biasa.

"Setiap ada momen pencapresan, Golkar selalu dinamis. Selalu ada riak-riak kecil soal pencapresan, dan Golkar sudah terbiasa dengan itu," kata Ujang, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Drama Puan Maharani Vs Ganjar Pranowo, Siapa Lebih Diuntungkan?

Ia pun berpendapat, pernyataan Aburizal merupakan hal yang wajar untuk dilontarkan agar pencalonan Airlangga sebagai calon presiden berjalan sukses.

"Pernyataan yang wajar dari Aburizal Bakrie karena ia ingin Golkar punya capres, dan Golkar tidak hanya menjadi follower," ujar Ujang.

Namun, ia mengakui, Golkar mesti bekerja keras meningkatkan elektabilitas Airlangga untuk menyolidkan internal partai dalam rangka pencalonan Airlangga.

Kolase foto Prabowo Subianto, Puan Maharani, Airlangga Hartarto (atas, kiri ke kanan), dan Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo (bawah, kiri ke kanan).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO-RODERICK ADRIAN-ANDREAS LUKAS Kolase foto Prabowo Subianto, Puan Maharani, Airlangga Hartarto (atas, kiri ke kanan), dan Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo (bawah, kiri ke kanan).

Sebab, beberapa hasil survei menunjukkan, elektabilitas Airlangga memang terbilang kecil dibandingkan tokoh-tokoh lain yang digadang-gadang akan menjadi calon presiden.

"Masih ada waktu 2 tahun untuk bisa menggenjot elektabilitasnya. Mungkin Golkar punya strategi tertentu agar Airlangga ke depan naik elektabilitasnya," kata Ujang.

Elektabilitas kecil

Elektabilitas Airlangga sebagai calon presiden memang kurang menggembirakan bila melihat sejumlah hasil survei beberapa waktu terakhir.

Terbaru, hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) di Jawa Barat pada 5-8 Februari 2022 menunjukkan, elektabilitas Airlangga di Tanah Pasundan masih berkisar di angka 1 persen.

Baca juga: Fenomena Asap Pesawat yang Kerap Dihubungkan dengan Teori Konspirasi Senjata Biologis Chemtrail

Berdasarkan simulasi top of mind pada survei tersebut, elektabilitas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu hanya sebesar 0,4 persen.

Sementara, pada simulasi semi terbuka 29 nama, Airlangga memperoleh 0,9 persen dan 1,3 persen pada simulasi tertutup 10 nama.

Hasil serupa ditemukan pada survei di tingkat nasional. Hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 6-11 Desember 2021 menunjukkan elektabilitas Airlangga masih di bawah 1 persen.

Baca juga: Cerita Kedatangan Jokowi di Saat-saat Terakhir Dorce Gamalama

Menanggapi elektabilitas Airlangga yang masih rendah, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily yakin partainya masih punya waktu untuk mendongkrak elektabilitas dan popularitas ketua umumnya.

"Kami yakin bahwa kerja-kerja politik masih ada dua tahun, maka kemungkinan kita masih punya ruang bisa berjuang untuk menghadapi itu semua," kata Ace dalam acara rilis survei SMRC, Selasa (15/2/2022).

Ace menyatakan, kerja-kerja politik Golkar dalam memenangkan Airlangga sebagai calon presiden memang belum dilakukan dengan tegas.

Oleh karena itu, menurut dia, wajar apabila masih banyak masyarakat yang belum tahu bahwa Airlangga akan menjadi calon presiden.

"Misalnya dari billboard-billboard yang dipasang oleh kader-kader Partai Golkar masih menyebutkan 'Kerja untuk Indonesia 2024'. Orang belum begitu aware bahwa Pak Airlangga akan maju sebagai calon presiden," kata Ace.

"Nah ini langkah-langkah yang kita lakukan untuk terus mendorong mensosialisasikan Pak Airlangga," ujar Ace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com