JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini episentrum penularan varian Omicron berada di DKI Jakarta.
Namun, tidak menutup kemungkinan episentrum penularan varian baru ini bisa beralih ke luar Jawa pada dua hingga tiga pekan mendatang.
"Sekarang di episentrumnya di DKI Jakarta, kemudian bergeser ke Jawa Barat. Dan tentu dalam dua-tiga pekan ke depan bisa ke luar Jawa," ujar Airlangga dalam keterangan pers yang disiarkan secara virtual usai sidang terbatas kabinet pada Rabu (16/2/2022).
Oleh karena itu, pemerintah telah mengantisipasi hal ini dengan menerapkan PPKM dengan level masing-masing di berbagai daerah.
Baca juga: Gelombang Omicron Lampaui Puncak Delta, Airlangga: Masih Terkendali
Selain itu, pemerintah juga sudah mendorong dengan pelayanan telemedisin dan ketersediaan obat.
Hal itu dilakukan untuk membantu orang yang tanpa gejala atau mengalami gejala ringan untuk isolasi mandiri atau jika tak memadai bisa diisolasi secara terpusat.
Dalam kesempatan itu, Airlangga pun mengungkapkan keterisian rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) di Indonesia saat ini sebesar 33,41 persen.
Menurutnya, kondisi ini masih terkendali meski penambahan kasus harian Covid-19 saat ini sudah melebihi puncak gelombang Delta.
"Kita ketahui pada 15 Februari kasusnya sudah melebihi puncak Delta, yakni 57.049 kasus. Dan di berbagai daerah juga kasus konfirmasi harian sudah lebih pada saat gelombang Delta yang lalu," ujarnya.
"Dan berdasarkan situasi ini, yang membedakan kasus Delta dan Omicron ini tingkat BOR saat ini masih di angka 33,41 persen," ungkapnya.
Baca juga: Kemenkes: Kita Mendekati Puncak Gelombang Covid-19 dari Varian Omicron
Meski demikian, Airlangga menekankan, pemerintah berharap masyarakat untuk terus waspada.
Sehingga dapat menjaga agar transmisi kasus Covid-19 tidak terlalu meningkat.
Sebelumnya, penularan Covid-19 masih menunjukkan kenaikan kasus positif dalam jumlah tinggi.
Data dari Satgas Penanganan Covid-19 hingga Selasa (15/2/2022) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 57.049 kasus baru Covid-19.
Penambahan kasus harian Covid-19 ini merupakan tertinggi terhitung sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Berdasarkan catatan Kompas.com, penambahan kasus harian Covid-19 sempat mencapai 56.757 pada 15 Juli 2021, saat gelombang Covid-19 varian Delta.
Dengan demikian penambahan kasus harian pada 15 Februari 2022 telah melampaui kondisi pada 15 Juli 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.