Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Calon Anggota KPU Ingin Buka Catatan ketika Ditanya Jumlah Dapil DPR...

Kompas.com - 14/02/2022, 22:42 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhammad Toha memberikan pertanyaan kepada calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2022-2027 Iffa Rosita mengenai jumlah daerah pemilihan (dapil) secara nasional.

Pertanyaan itu cukup membuat Iffa terlihat canggung lantaran sampai membuka catatannya.

"Pertanyaannya simpel, mbak. Kalau boleh interaktif ya. Lebih bagus. Berapa dapil seluruh Indonesia, dapil DPR RI? Harus pemahamannya, harus holistik, bisa langsung jawab, Ketua? Berapa dapil se-DPR RI ini?," kata Toha kepada Iffa dalam uji kelayakan dan kepatutan calon anggota KPU di Komisi II DPR, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Calon Anggota KPU Ini Ingin Ajak Influencer Isi Konten di Medsos KPU, Anggota Komisi II: Jangan Malah Lebih Boros

Pertanyaan tersebut pun langsung dijawab oleh Iffa. Dirinya menjawab, ada 82 jumlah dapil di DPR RI.

"Seingat saya, ada 82 dapil, pak," jawabnya.

Tak puas dengan jawaban tersebut, Toha lantas kembali bertanya berapa jumlah dapil provinsi secara keseluruhan.

"Berapa dapil untuk DPRD Provinsi? Provinsi semuanya," ucap Toha.

Saat ditanya, Iffa lantas terlihat hendak membuka catatan.

Melihat hal tersebut, Toha kemudian mencukupkan pertanyaannya.

"Sebentar ya Pak. Saya punya datanya," tutur Iffa.

"Cukuplah ya, hanya pertanyaan itu saja. Untuk pemahamannya. Artinya, itu harus dikuasai benar, begitu," sahut Toha.

Baca juga: Fit and Proper Test Anggota KPU, DPR Cecar soal Tragedi 2019 Banyak Petugas Meninggal Dunia

Toha menuturkan, seorang anggota KPU perlu memahami seluruh aspek dalam Pemilu, termasuk soal jumlah dapil.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, KPU menetapkan sebanyak 80 dapil untuk DPR RI pada Pemilu 2019.

Hal itu diungkapkan oleh Komisioner KPU Hasyim Asy'ari di Kantor KPU, Menteng Jakarta Pusat pada Kamis (16/5/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com