Prabowo berharap, research and development ini bisa berujung pada pembelian dua kapal selam Scorpene.
"Research and development tentang kapal selam antara PT PAL dengan Naval Group dari Perancis yang tentunya akan mengarah pada pembelian dua kapal selam Scorpene," tutur Prabowo.
Dalam rencana pembelian ini, juga diharapkan pengadaan kapal selam ini sudah termasuk Air-independent Propulsion (AIP) beserta persenjataan dan suku cadang yang dibutuhkan termasuk latihan.
Sementara itu, CEO Naval Group Pierre Eric Pommellet menyambut baik pernyataan Prabowo dalam kerja sama di bidang kapal selama antara PT PAL Indonesia dan Naval Group.
Ia berharap, nota kerja sama ini dapat membuahkan hasil guna mempertebal kekuatan armada TNI AL.
"Kami telah menandatangani nota kesepahaman untuk tujuan tersebut dan berharap dapat bekerja sama dalam program kapal selam untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Indonesia, serta untuk memperkuat industri pertahanan matra laut di Indonesia melalui PAL," kata Pierre dalam keterangan tertulis PT PAL Indonesia.
Selain pesawat dan kapal selam, terdapat sejumlah penandatanganan kerja sama lain antara perusahaan-perusahaan kedua negara.
Baca juga: Indonesia Resmi Pesan 42 Pesawat Tempur Rafale
Antara lain, kerja sama antara Dassault Aviation dan PT Dirgantara Indonesia untuk maintenance, repair dan overhaul pesawat-pesawat Prancis di Indonesia.
Selanjutnya, MoU kerja sama di bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group serta kerja sama pembuatan amunisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition.
Apresiasi
Sementara itu, Parly mengapresiasi Indonesia memilih Prancis untuk memodernisasi sejumlah alutsista TNI.
"Kami senang sekali Indonesia memilih Prancis dalam program modernisasi alutsista khususnya untuk pesawat tempur," kata Parly.
Parly meyakini, kerja sama perusahaan-perusahaan Indonesia dan Prancis sebagai dukungan untuk program modernisasi alutsista, termasuk pengembangan program strategis nasional.
Terkait pembelian Rafale, Parly menilai, pilihan Indonesia merupakan pilihan kedaulatan dan keunggulan teknis.
"Sebab Rafale telah membuktikan kapasitas operasionalnya pada banyak kesempatan dan telah menjalani tugasnya di sejumlah medan yang sangat menantang," katanya.
Baca juga: Bukan 36, Total 42 Unit Jet Dassault Rafale yang Bakal Diborong Prabowo
Di samping itu, Parly mengatakan, pilihan ini menunjukkan kepercayaan Indonesia kepada Prancis sebagai bukti bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan energik.
Baginya, penandatanganan kontrak ini merupakan tahap penting dalam proses memodernisasi alutsista Indonesia.
"Kita berhasrat bersama Menteri Prabowo Subianto bahwa kontrak dapat diaktifkan sesegera mungkin untuk meluncurkan proses produksi dan agar Indonesia dapat memanfaatkan pesawat Rafale dan sarana yang luar biasa dalam waktu dekat," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.