Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara soal Sustainable Living, Nadiem Ajarkan Anaknya Tidak Gunakan Plastik

Kompas.com - 09/02/2022, 16:47 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dam Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, dalam kehidupan pascapandemi Covid-19, masyarakat juga harus mulai membiasakan gaya hidup ramah lingkungan atau sustainable living.

Nadiem mengaku, saat ini sudah mulai membiasakan anaknya tidak memakai plastik dan tidak membuang sampah sembarangan.

"Saya sekarang sudah mulai memberi contoh dan membiasakan anak-anak saya untuk sama sekali tidak menggunakan plastik di rumah dan mengurangi sampah," kata Nadiem di Youtube Kemendikbud RI, Rabu (9/2/2022).

Menurutnya, sustainable living diperlukan agar anak-anak generasi muda tetap bisa hidup berdampingan dengan alam.

Baca juga: Kampanye No Plastic Bag, Begini Cara Warga Thailand Bawa Barang Belanjaan

Nadiem juga mengingatkan soal belajar mencintai alam semesta, seperti yang sudah diajarkan oleh generasi sebelumnya.

Ia mengatakan, wujud mencintai alam bisa ditedapkan lewat warisan budaya dan kearifan lokal.

Selain itu, Nadiem mengatakan, kegiatan kebudayaan juga akan masuk dalam rangkaian G20 Indonesia.

"Ini lah yang menjadi tujuan utama dari rangkaian kegiatan kebudayaan yang melibatkan penggerak budaya Indonesia serta negara-negara G20 menuju ministerial meeting on culture yaitu mewujudkan kehidupan yang berkelanjutan dengan kembali ke akar budaya," ujarnya.

Nadiem berpendapat, pandemi Covid-19 membuatnya belajar dan berefleksi tentang banyak hal.

Baca juga: Pantai Ngurbloat di Kepulauan Kei, Tempat Wisata Tanpa Plastik

Pertama ia belajar dari para guru yang tidak menyerah untuk memastikan bahwa pembelajaran tetap berlangsung.

Serta para seniman dan pelaku budaya yang terus menghasilkan karya-karya kreatif dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

Eks CEO Go-Jek ini juga semakin menyadari pentingnya kegiatan gotong royong.

"Gotong royong adalah poin yang penting, gagasan mendasar yang menjalankan roda gerakan Merdeka Belajar," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com