Menyusul peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia, Pemerintah terus menyampaikan imbauan.
Sekalipun belum ada kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat yang ketat, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta lansia di atas 60 tahun untuk tidak beraktivitas di luar rumah terlebih dahulu.
Imbauan ini khususnya bagi lansia yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta, dan belum divaksinasi Covid-19.
"Saya usul dua minggu sampai sebulan ke depan untuk orang-orang yang saya sebut tadi, kriteria 60 tahun ke atas, eloknya tinggal di rumah dahulu, sementara," kata Luhut saat menghadiri Harlah Ke-96 NU di NTT secara virtual, seperti dilansir Antara dan dikutip Kompas.com, Minggu (6/2/2022).
Imbauan disampaikan Luhut menyusul data yang ditemukan dari kasus kematian akibat Covid-19, mayoritas merupakan orang-orang yang belum divaksin lengkap, berusia di atas 60 tahun, dan memiliki komorbid.
"Buat teman-teman yang umurnya 60 tahun ke atas dan belum divaksin serta punya komorbid, saya sarankan jangan keluar dari rumah," tuturnya.
Luhut mengingatkan, virus Covid-19 varian Omicron bergejala ringan, tetapi bisa menyebabkan kematian. Untuk itu, ia meminta agar masyarakat lebih waspada dan meningkatkan kesadaran untuk menjaga diri.
"Jadi Anda yang belum divaksin, Anda sasaran cukup hebat dari Omicron ini. Jadi kalau terjadi apa-apa dengan ini, Anda sendiri yang bertanggung jawab dengan diri sendiri," ungkap Luhut.
Baca juga: Soal Keluhan WNA Positif Usai Karantina, Satgas: Masa Inkubasi Varian Omicron Belum Pasti
Koordinator PPKM Jawa-Bali itu mengatakan, mayoritas kasus kematian akibat varian Omicron ataupun yang bergejala berat atau sedang diketahui memiliki komorbid atau memiliki riwayat penyakit bawaan.
"Jadi saya minta, teman-teman yang punya komorbid hati-hati. 30 persen lansia, jadi kalau umur seperti saya harus superhati-hati. Dan 63 persen belum vaksin lengkap," pesan Luhut yang kini berusia 74 tahun itu.
Meski meminta masyarakat tidak panik, purnawirawan TNI tersebut mengingatkan agar tidak ada yang menganggap enteng Omicron. Sebab, walaupun gejalanya cukup ringan dan perawatannya singkat, Omicron tetap bisa berbahaya.
"Tidak boleh menganggap enteng Omicron karena virus ini juga bisa merusak tubuh kita," tegas Luhut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.