Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Kerumunan Saat Jokowi Bagi-bagi Kaus di Pasar Porsea

Kompas.com - 05/02/2022, 08:28 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 di Indonesia kembali melonjak dan memasuki gelombang ketiga. Penyebaran Covid-19 kembali melonjak akibat masuknya virus SARS-CoV-2 varian baru, yaitu Omicron sejak Desember 2021.

Di tengah kenaikan kasus yang masif, beredar sebuah video yang memperlihatkan kegiatan bagi-bagi kaus oleh Presiden Joko Widodo yang menimbulkan kerumunan warga. Video tersebut diambil saat Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Porsea di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Viral Video Kerumunan Saat Jokowi Bagi-bagi Kaus, Istana: Warga Sangat Antusias

Dalam video yang beredar, tampak warga mengerumuni Jokowi saat turun dari mobil. Warga tampak ingin mendekati Kepala Negara sembari memanggil nama Jokowi.

Sejumlah petugas keamanan dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berusaha menghalangi warga yang mendekat ke Jokowi, tetapi antusiasme warga tak terbendung.

Jokowi juga memberikan sejumlah kaus berwarna hitam kepada warga itu. Hal itu membuat warga semakin antusias dan berebutan mengambil kaus.

Antusiasme warga

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menjelaskan bahwa masyarakat setempat sangat antusias melihat dan bertemu dengan Presiden. Menurut dia, sulit untuk mengatur jarak saat Jokowi datang.

"Mereka sangat antusias. Contohnya di Kabupatan Dairi, sejak 1974, tahun baru ini presiden hadir di kabupaten itu sehingga antusias," ujar Heru ketik dikonfirmasi, Jumat kemarin.

Saat disinggung apakah ada cara lain agar momen menyapa Presiden dan momen pembagian kaus tidak menimbulkan kerumunan, Heru mengatakan hal itu sulit dilakukan.

"Sulit ya kalau keinginan masyarakat ingin menyapa Presiden. Mereka diimbau sebelumnya untuk menggunakan masker oleh kepala wilayah," tambah Heru.

Kunjungan Jokowi ke pasar di Kabupaten Toba merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja ke Sumatera Utara pada Rabu-Jumat (2-4/2/2022).

Heru juga menjelaskan, kunjungan kerja harus tetap berjalan meski Indonesia kini masih dalam situasi pandemi.

"Kegiatan-kegiatan kenegaraan harus tetap jalan seperti peresmian tol , pelabuhan dan lain-lain," ujar Heru dikutip dari keterangan tertulisnya.

Heru mengemukakan, rombongan kepresidenan setiap hari di swab antigen. Selain itu sebelum menjalani kunker (kunjungan kerja) seluruh rombongan sudah menjalani swab PCR.

Lonjakan gelombang ketiga

Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengatakan, Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga Covid-19.

Ia mengatakan, hal tersebut dilihat dari angka positivity rate yang sudah berada di atas 30 persen.

Baca juga: IDI: Indonesia Sudah Masuk Gelombang Ketiga Covid-19

"Kita sudah masuk sebenarnya di gelombang ketiga, karena progresivitas kenaikan positivity rate yang di awal kemarin itu awalnya 16 persen, lalu seminggu naik jadi 24 persen, bahkan kemarin 33 persen positivity rate," kata Adib dalam diskusi secara virtual, kemarin.

Adib menambahkan, selain angka positivity rate yang meningkat, kasus harian Covid-19 juga meningkat tajam dari 11.000 sampai 17.000 dalam sehari.

Kemarin pemerintah mencatat, ada penambahan 32.211 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.446.694 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Data yang sama menunjukkan bahwa ada penambahan kasus sembuh. Dalam sehari, jumlahnya bertambah 7.190.

Dengan demikian, jumlah kasus sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 4.161.987.

Akan tetapi, jumlah kasus kematian setelah terpapar Covid-19 juga terus bertambah 42 kasus kematian dalam 24 jam terakhir. Penambahan ini membuat total kasus kematian akibat Covid-19 mencapai 144.453.

Satgas juga melaporkan saat ini tercatat ada 140.254 kasus aktif Covid-19.

Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com