Ahok menyebutkan, Megawati tidak memikirkan latar belakang suku, agama, ras, dan golongan ketika memilih seorang kader untuk maju dalam sebuah kontestasi politik.
"Saya sendiri bukan cuma ngomong tetapi mengalami, banyak orang takut mencalonkan saya karena dianggap triple minoritas atau apa," kata Ahok pada perayaan Imlek yang diadakan oleh PDI-P secara virtual, Jumat (12/2/2021).
"Tetapi, bagi Ibu Ketum tidak. Dia harus menilai orang berdasarkan meritokrasi atau kemampuan seseorang bisa kerja atau tidak," lanjutnya.
Baca juga: Kunjungi Megawati, Ahok Mengaku Tak Harus Izin Prabowo
Ahok bercerita, saat hendak mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta, banyak pihak yang memintanya untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur menemani Jokowi. Namun, kata Ahok, Megawati tetap memilihnya untuk disandingkan dengan Jokowi kala itu.
"Saya hanya dengar, ketika itu sebenarnya pendamping Pak Jokowi bukan saya sebetulnya. Karena kalau saya kan akan menurunkan nilai seorang Pak Jokowi, saya turunan Tionghoa, agama saya bukan yang mayoritas," kisah Ahok.
Baca juga: Soal Ahok, Megawati Sebut Terenyuh dan Sedih yang Tak Bisa Diungkapkan
Hanya saja, Megawati disebut tidak peduli dengan penilaian orang yang melihat warga minoritas dengan sebelah mata. Ahok mengatakan, Megawati tetap nekat memilih Ahok karena melihat prestasi kerjanya.
"Tetapi, Ibu Mega mengatakan, 'Saya memilih Ahok untuk maju karena dia memang bisa kerja' dan terbukti. Itu yang dilakukan oleh Ibu (Mega), dan saya kira ini bukti konkret Ibu seorang negarawan," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.