JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil sapaan akrabnya, semakin menunjukkan kepercayaan diri untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024.
Beberapa bulan ke belakang, sebelumnya, Ridwan Kamil sudah pula menyatakan diri siap 'nyapres'. Pernyataan itu diungkapkan di beberapa kesempatan kunjungannya di sejumlah daerah.
Namun, Kompas.com mencatat bahwa Kang Emil baru pertama kali menyatakan siap menjadi capres dalam acara yang dihadiri Ketua Umum partai politik, pada Sabtu (29/1/2022).
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat itu mengatakan, tidak akan menolak jika ada kesempatan untuk maju pada Pilpres 2024.
"Ini karena orang nanya, wartawan tanya siap atau tidak. Kalau ada kesempatan, bismillah. Jawaban saya selalu sama," kata Emil di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Ridwan Kamil: Jakarta Tidak Didesain untuk Ibu Kota Negara
Saat itu, Perpustakaan Nasional RI menjadi tempat perhelatan acara pidato kebudayaan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas.
Di depan Zulhas, Emil mengungkapkan tidak masalah jika kesempatan bagi dirinya untuk maju sebagai capres 2024 tidak terwujud.
Pasalnya, ia melihat akan lebih realistis apabila dirinya menjabat Gubernur Jawa Barat dua periode.
"Kalau enggak pun tidak ada masalah, dua kali Gubernur Jabar juga lebih realitis. Kira-kira begitu," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ridwan Kamil juga menjawab ketika ditanya apakah akan maju sebagai capres melalui PAN.
Emil menjawab, pilihan itu sedang dipertimbangkan. Ia mengemukakan, akan menyampaikan keputusannya kepada publik pada pertengahan tahun ini.
"Sedang dipertimbangkan banyak hal. Nanti pasti pertengahan tahun saya kabarkan ke teman-teman media," terangnya.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio berpandangan, pernyataan Ridwan di sela-sela acara Ketum PAN Zulhas merupakan hal yang positif.
Hal positif yang dimaksud Hendri diperuntukkan bagi Ridwan Kamil sendiri. Sebab, pernyataan itu diungkapkan pada posisi, Ridwan Kamil tak memiliki kendaraan politik atau tidak bergabung dalam partai politik.
"Itu positif, karena dia bisa menawarkan diri supaya dia cepat dapat kendaraan politik," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/1/2022).
Baca juga: Pemilu Dihelat Februari 2024, Bagaimana Rencana Ridwan Kamil?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.