Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Turis Asing Merasa Ditipu Hotel Karantina, Sandiaga Uno: Kita Harap Tak Ada Pihak Ambil Keuntungan

Kompas.com - 31/01/2022, 09:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap tidak ada pihak yang sengaja memanfaatkan situasi pandemi untuk meraup keuntungan.

Hal itu ditekankan menyusul mengemukanya kabar bahwa seorang wisatawan mancanegara (wisman) asal Ukraina merasa ditipu oleh pihak hotel usai menjalani karantina pelaku perjalanan internasional.

"Kita harapkan bahwa tidak ada pihak yang mengambil keuntungan," kata Sandiaga Uno dalam tayangan Kompas Siang, dikutip YouTube Kompas TV, Minggu (30/1/2022).

Baca juga: Sandiaga Uno Dapat Aduan Soal Mafia Karantina Hotel, PHRI Sebut Ada Salah Pengertian

Sandiaga menegaskan, ia tak segan menindak pihak hotel jika terbukti melakukan pelanggaran atau kecurangan terhadap tamu karantina.

Menurut dia, tindakan tegas itu dapat berwujud mengeluarkan hotel tersebut dari daftar tempat hotel karantina.

"Kami akan tindak tegas jika ini sudah sampai pada titik yang tentunya perlu diambil suatu kebijakan," ujarnya.

Ia pun mencontohkan, beberapa penyedia jasa hotel pun sudah ada yang diberikan peringatan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) karena melakukan kesalahan.

"Bukan hanya peringatan, tapi tindakan tegas untuk dikeluarkan dari list yang bisa menyediakan fasilitas karantina," tambah dia.

Baca juga: Sandiaga Uno Terima Laporan WN Ukraina Merasa Ditipu saat Karantina di Hotel di Jakarta

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menanggapi adanya pernyataan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang menilai bahwa persoalan wisatawan Ukraina itu sejatinya kesalahpahaman komunikasi.

Menurut Sandi, jika terjadi miskomunikasi, maka dapat diselesaikan dengan cara memberikan pelayanan yang lebih baik ke depannya.

"Selalu kami tekankan bahwa di era keterbukaan seperti ini, jika ada miskomunikasi antara penyedia jasa dan pelaku perjalanan, bisa diselesaikan salah satunya dengan mengedepankan pelayanan yang terbaik dan pengendalian Covid-19," tekan dia.

Lebih jauh, ia kembali menegaskan kepada semua pihak agar tidak mencoba mengambil untung, mengingat situasi sulit tengah dirasakan pelaku industri di masa pandemi.

Untuk itu, dia mengatakan bahwa Kemenparekraf akan terus mengungkap apabila terjadi persoalan yang melibatkan antara penyedia jasa dan wisatawan di Tanah Air.

Utamanya, kata dia, mengenai prosedur resmi terkait karantina pelaku perjalanan internasional.

"Kami akan terus melakukan komunikasi, advokasi dan menghubungkan dengan pihak terkait agar adanya kejelasan mengenai prosedur karantina ini," katanya.

Baca juga: PHRI Klarifikasi soal Dugaan Kecurangan Hotel Karantina: Ada Salah Pengertian

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com