Terbit Perangin-angin menyatakan salah satu pembinaan kepada mereka yang disebut sebagai pelaku penyalahgunaan narkoba adalah dari sisi keagamaan.
"Minimal yang muslim kita bina dari agama. Kita undang tokoh, ustaz yang memberikan pencerahan, ceramah. Begitu juga yang kristen, tiap hari minggu beribadah ke gereja, kegiatan keumatan," sebut Terbit Perangin-angin.
Selain kegiatan agama, mereka yang ditempatkan dalam sel kerangkeng diklaim dibina dari sisi sosial. Seperti dengan melakukan olahraga bersama.
Baca juga: BNN Sebut Kerangkeng Manusia di Langkat Bukan Tempat untuk Rehabilitasi Narkoba
"Ini kan bukan rehab, tapi pembinaan. Pembinaan itu kita buat jalinan silaturahmi, kita berikan pencerahan kepada mereka," terang pria yang kini menjadi tersangka korupsi itu.
Terbit Perangin-angin tak menyebutkan apakah menggunakan metode sesuai standar yang harus dilakukan dalam perawatan pelaku penyalahgunaan narkoba.
Namun ia dan tim nantinya akan memberi kesimpulan apakah yang bersangkutan sudah bersih dari narkoba sehingga sudah bisa keluar. Terbit tak mengungkap ukuran apa yang dipakainya.
"Kita mengetahui saat awal mereka datang ke kita, orang itu dalam keadaan mengkonsumsi narkoba. Untuk menghilangkan mereka selesai mengkonsumsi narkoba itu saya menilai lama pemulihannya. Kurang lebih 1-3 bulan," papar Terbit Perangin-angin.
"Itu cara yang kita lakukan dengan tim, supaya zat narkoba kepada mereka hilang. Itu tahap awal yang kita lakukan. Setelah kita anggap zat kimia hilang, kita lakukan tahap bertahap," imbuh dia.
Tahapan yang dimaksud Terbit Perangin-angin adalah kegiatan keagamaan, kesehatan, dan olahraga.
"Banyak lah metode-metode yang supaya orang ini kita lakukan penyadaran," tukas Terbit Perangin-angin.