Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wujudkan Transportasi Bebas Kekerasan Seksual, Ini Upaya Kolaboratif Komnas Perempuan dan Grab

Kompas.com - 24/01/2022, 19:37 WIB
Dwi NH,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus kekerasan seksual terhadap penumpang perempuan dan mitra pengemudi transportasi online masih sering terjadi, khususnya di perkotaan. Tingginya mobilitas masyarakat, bahkan hingga malam hari semakin memperbesar risiko terjadinya tindak kekerasan seksual.

Menurut Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), perempuan masih menjadi kelompok yang sangat rentan terhadap tindak kekerasan fisik, psikis, maupun kekerasan seksual, seperti pencabulan dan pemerkosaan.

Tak hanya itu, kekerasan seksual juga terjadi dalam bentuk komentar tentang tubuh, bersiul, hingga menggoda. Sayangnya, bentuk kekerasan ini sering tidak disadari karena minimnya kesadaran dan pemahaman masyarakat.

Karenanya, dibutuhkan kerja sama antara perusahaan ride-hailing dan Komnas Perempuan dalam mewujudkan transportasi online yang aman bagi perempuan.

Baca juga: Komnas Perempuan Sebut Setiap 2 Jam Ada 3 Perempuan Indonesia Jadi Korban Kekerasan Seksual

Kerja sama kedua pihak tersebut diwujudkan melalui upaya-upaya kolaboratif dan strategis, mulai dari pencegahan, penyusunan kebijakan, pembekalan Tim Penanganan Kasus, hingga pelatihan anti kekerasan seksual.

Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang.DOK. Humas Grab Indonesia Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang.

“Kami terus memberikan masukan kepada pelaku bisnis dalam menciptakan kebijakan dan mengimplementasikan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual pada perempuan,” ucap Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (22/1/2022).

Dengan kerja sama tersebut, ia berharap, transportasi online dapat memastikan perlindungan terhadap penumpang dan mitra pengemudi, khususnya perempuan, termasuk memberikan rasa aman terhindar dari kekerasan seksual.

Baca juga: Dugaan Kekerasan Seksual Anak 10 Tahun, Polisi Kantongi Satu Tersangka

Grab perkuat protokol keamanan melalui teknologi

Pada kesempatan yang sama, Director of Central Public Affairs at Grab, Tirza R Munusamy mengatakan, pihaknya menempatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan penumpang sebagai prioritas utama.

Director of Central Public Affairs at Grab Tirza R Munusamy.DOK. Istimewa Director of Central Public Affairs at Grab Tirza R Munusamy.

“Untuk itu, kami akan terus memperkuat protokol keamanan melalui teknologi pendukung keamanan pada aplikasi, seleksi mitra pengemudi secara ketat, pencegahan sejak dini, serta penanganan melalui pembekalan dan pelatihan anti-kekerasan seksual,” ujarnya.

Sebab, Tirza menyadari, Grab sebagai penyedia layanan ride-hailing mengemban tanggung jawab besar dalam melindungi 9 juta mitra pengemudi dan puluhan juta pengguna di Asia Tenggara.

Baca juga: Kekerasan Seksual Semakin Terkuak, Apa Penyebabnya? Ini Kata Komnas Perempuan

Selain protokol keamanan, Grab secara aktif berkomunikasi dan bekerja sama dengan Komnas Perempuan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan bertindak nyata dalam upaya-upaya keselamatan bagi penumpang dan mitra pengemudi perempuan.

“Masukan-masukan itulah yang menjadi acuan kami dalam membuat kebijakan dan kode etik. Setidaknya ada 40 kode etik mitra pengemudi GrabBike dan GrabCar beserta dengan sanksi yang diterapkan jika melanggar. Misalnya, sopan santun dan etika berkendara dan keamanan penumpang,” imbuh Tirza.

Sejak hadir di Indonesia, Grab sendiri berkomitmen menginvestasikan kembali pendapatan perusahaan yang diperoleh dari mitra pengemudi dan pengguna untuk menunjang keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang serta mitra pengemudi.

Komitmen tersebut digencarkan melalui empat pilar strategi yang terintegrasi pada layanan Grab, di antaranya teknologi pendukung keamanan pada aplikasi Grab, seleksi mitra pengemudi yang ketat, pencegahan melalui pembekalan dan pelatihan, serta sistem penanganan insiden yang berspektif korban.

Baca juga: Marak Kasus Pelecehan Anak oleh Pemuka Agama, Pembekalan Kesadaran untuk Anak Penting

Selain memberikan pembekalan dan pelatihan mengenai anti-kekerasan seksual secara berkala, proses seleksi mitra pengemudi serta pengawasan dari perusahaan penyedia layanan ride-hailing juga sangat penting.

Proses serta pengawasan tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan kekerasan sedari dini. Hal ini karena mitra pengemudi menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan berkualitas serta perlindungan kepada penumpang perempuan.

Pentingnya pemahaman serta pencegahan kekerasan seksual tersebut pun diamini oleh salah satu mitra pengemudi GrabCar, Kevin Tambalaen.

“Sama seperti melindungi anggota keluarga, saya dan teman-teman driver GrabCar juga melindungi penumpang. Saya juga enggak mau keluarga saya mengalami kekerasan, apalagi kekerasan seksual,” ucap Kevin.

Baca juga: Jangan Pernah Ada Kata Kompromi dan Damai terhadap Pelaku Kekerasan Seksual

Ia menjelaskan, sejak awal mendaftar sebagai driver GrabCar sudah diajarkan berbagai materi, mulai dari cara berkendara sampai kode etik melayani penumpang. 

Selain itu, kata Kevin, terdapat pula aturan dan sanksi yang diterapkan jika para mitra pengemudi melanggar hal tersebut.

“Enggak hanya itu, kami juga dilatih bagaimana caranya kalau mengalami kekerasan. Ada fitur Pusat Bantuan di aplikasi Grab, jadi penumpang dan driver terlindungi,” imbuhnya.

Bukan hanya pada layanan ride-hailing, mewujudkan transportasi online yang aman, khususnya untuk perempuan juga memerlukan langkah serius dan keterlibatan banyak pihak. Baik dari perusahaan teknologi penyedia layanan ride-hailing, pemerintah, lembaga terkait, mitra pengemudi, hingga masyarakat umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com