JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah saat ini terus mewaspadai tren positivity rate Covid-19.
Luhut menggarisbawahi positivity rate dari tes PCR yang terus meningkat hingga hampir mencapai 9 persen.
"Pemerintah terus mewaspadai tren positivity rate. Meskipun secara keseluruhan, PCR dan antigen, positivity rate masih di bawah standar WHO 5 persen tetapi positivity rate PCR terus meningkat dan sudah mencapai hampir 9 persen," ujar Luhut dalam konferensi pers secara virtual usai rapat evaluasi PPKM pada Senin (24/1/2022).
Baca juga: Prediksi Kasus Omicron Terus Meningkat, Pemerintah Belum Akan Setop Sekolah Tatap Muka
Luhut melanjutkan, dalam sepekan terakhir kasus harian Covid-19 terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, kata Luhut, kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik.
"Kenaikan di Jawa Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek," tegas Luhut.
Kemudian, data pemerintah juga mengidentifikasi kasus yang disebabkan oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sudah berada dibawah 10 persen dari total kasus nasional.
Sehingga saat ini, transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibandingkan pada periode sebelumnya.
Merujuk berbagai perkembangan tersebut, Luhut mengimbau masyarakat untuk lebih waspada.
"Protokol kesehatan jangan ditinggalkan, selalu kenakan masker, kurangi aktivitas di luar rumah yang tidak perlu, dan selalu gunakan PeduliLindungi ketika beraktivitas di tempat umum," tutur Luhut.
Dia menambahkan, meskipun kasus Covid-19 meningkat, pemerintah tetap dalam kendali penuh dalam menghadapi varian Omicron.
Baca juga: 63 Persen Pasien Omicron di RSDC Wisma Atlet Bergejala Ringan
Luhut menyebutkan, peningkatan kasus positif saat ini masih relatif terkendali.
"Jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih lebih rendah, lebih dari 90 persen jika dibandingkan dengan kasus puncak Delta," kata Luhut.
"Namun sekali lagi kita tidak perlu jumawa dalam hal ini tetapi kita tetap harus disiplin. Kata kunci kita adalah disiplin," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.