Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAU Serahkan 182 Kendaraan Dinas ke Satuan TNI AU

Kompas.com - 19/01/2022, 16:48 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Fadjar Prasetyo menyerahkan 182 kendaraan dinas kepada satuan jajaran TNI AU yang berlangsung di hanggar Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (19/1/2022).

Dalam acara ini, Fadjar menyerahkan kendaraan dinas secara simbolis.

"Kendaraan dinas ini untuk memenuhi kebutuhan sarana operasional satuan-satuan atau lanud-lanud jajaran TNI AU, khususnya satuan jajaran yang ada di luar Pulau Jawa," ujar Fadjar dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau), Rabu (19/1/2022).

Fadjar berharap, penyerahan kendaraan dinas ini dapat meningkatkan kinerja dan motivasi pelaksanaan tugas satuan yang berada di Luar Jawa.

Baca juga: Panglima TNI Pastikan Perpindahan Satuan TNI AU dari Halim ke Husein Sastranegara Tak Ada Persoalan

Fadjar juga berpesan, agar kendaraan tersebut dirawat dengan sebaik-baiknya.

Ia mengingatkan bahwa kendaraan dinas ini berasal dari pajak yang diperoleh dari rakyat.

"Semoga dapat meningkatkan kinerja dan motivasi dalam melaksanakan tugas. Harus kita pahami, kendaraan ini agar dirawat dengan sebaik-baiknya, karena menggunakan anggaran negara yang berasal dari pajak yang diperoleh dari Rakyat," terang dia.

Baca juga: KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo Ditetapkan Jadi Komisaris Utama PT Dirgantara Indonesia

Adapun 182 unit kendaraan dinas ini meliputi 7 unit bus sedang, 14 mobil sedan untuk kendaraan jabatan, dan 45 kendaraan operasional mini bus.

Kemudian 16 kendaraan khusus double cabin dan 100 unit motor caraka untuk operasional Babinpotdirga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com