JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta perguruan tinggi tidak membatasi mahasiswa dengan terlalu banyak program studi.
Jokowi meminta kampus memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar seluas-luasnya, termasuk di luar kampus.
"Saya minta kepada pendidikan tinggi agar memfasilitasi mahasiswanya untuk mengembangkan talentanya. Jangan dipagari oleh terlalu banyak program studi di fakultas," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Dies Natalies ke-67 Universitas Parahyangan sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Dari Ahok sampai Azwar Anas Calon Pemimpin Ibu Kota Baru Nusantara, Siapa yang Dipilih Jokowi?
"Berikan mahasiswa kesempatan belajar kepada siapa saja, di mana saja, belajar pada dunia industri silakan, perbankan silakan. Belajar di luar kampus itu sangat bagus sekali sesuai dengan yang sering disampaikan Mendikbud mengenai kampus merdeka dan juga merdeka belajar," ujar dia.
Jokowi menekankan bahwa kampus harus mampu menciptakan SDM yang unggul. Sebab, ke depannya dunia kerja akan mengadaptasi sistem hybrid.
Baca juga: Siap-siap, Ini Bocoran Jadwal Pemindahan ASN ke Ibu Kota Negara Baru Nusantara
"Baik hybrid knowledge maupun hybrid skill. Sehingga semua mahasiswa ke depan harus paham mengenai Matematika, mengenai statistik, mengenai ilmu komputer, paham bahasa bukan Inggris saja, tetapi bahasa coding, akan lebih penting nantinya," tegas Jokowi.
Oleh karena itu, Presiden meminta agar para pengajar bisa mempersiapkan mahasiswa terhadap segala perubahan yang mungkin terjadi.
"Perubahan akan muncul setiap minggu, perubahan akan muncul setiap bulan, akan berubah terus dunia ini," tambah kepala negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.