Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Rilis 4 Jenis Vaksin Booster untuk Penerima Vaksin Sinovac

Kompas.com - 17/01/2022, 13:13 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis tambahan jenis vaksin booster untuk penerima vaksin Sinovac dan Coronavac PT Bio Farma dosis satu dan dosis dua.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, persetujuan penambahan jenis vaksin booster tersebut dilakukan sesuai rekomendasi dari para tim ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan ITAGI, serta asosiasi klinis tersebut.

Berikut empat jenis vaksin booster untuk penerima vaksin Sinovac dan Coronavac PT Bio Farma dosis satu dan dosis dua:

1. Vaksin booster: Sinovac pemberian dosis penuh (full dose)

2. Vaksin booster: Pfizer pemberian setengah dosis (half dose)

3. Vaksin Booster: AstraZeneca pemberian setengah dosis (half dose)

4. Vaksin Booster: Zifivax pemberian dosis penuh (full dose)

Baca juga: Hadapi Omicron, Menkes Percepat Vaksinasi Booster di Jabodetabek

Meski demikian, Penny mengatakan, pemberian vaksin booster tetap menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin di lapangan dan sepanjang vaksin tersebut sudah mendapat persetujuan BPOM.

Adapun pemerintah sudah mulai melaksanakan vaksinasi booster pada Rabu (12/1/2022).

Vaksin booster ini diberikan untuk usia 18 tahun ke atas dengan memprioritaskan kelompok lansia dan kelompok rentan (PBI BPJS Kesehatan). Selain itu, sudah mendapatkan vaksin primer atau dosis satu dan dosis dua minimal lebih dari 6 bulan.

Bagi calon penerima vaksin booster bisa mendapatkan tiket dan jadwal vaksinasi booster melalui PeduliLindungi.

Namun, jika tiket dan jadwal tidak muncul di PeduliLindungi, calon penerima vaksin booster dapat langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dengan membawa KTP dan sertifikat vaksin dosis satu dan dosis dua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com