Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Jakarta, Medan Perang Pertama Hadapi Omicron

Kompas.com - 16/01/2022, 23:17 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa Jakarta bakal menjadi "medan perang" pertama Indonesia melawan Covid-19 varian Omicron.

Hal itu ia sampaikan dalam keterangan pers secara daring, Minggu (16/1/2022).

"Sekitar 90 persen transmisi lokal (varian Omicron) terjadi di Jakarta," ujar Budi.

"Kita harus persiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron dan harus kita pastikan kita menang," lanjutnya.

Lonjakan di Jakarta sangat kentara

Di Jakarta, lonjakan kasus Covid-19 sangat terasa dalam sepekan terakhir.

Baca juga: Luhut Minta Waspadai Varian Omicron, Peningkatan Kasus di Jakarta Bisa Lebih Tinggi

Semakin banyaknya kasus Covid-19 yang ditemukan bukan saja karena banyaknya pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang datang ke Ibu Kota, melainkan juga penularan secara lokal.

Pada 9 Januari 2022, DKI Jakarta mencatat 393 kasus baru dalam sehari. Sebanyak 294 (74,8 persen) di antaranya adalah PPLN. Hanya 99 kasus (25,2 persen) yang merupakan transmisi lokal.

Saat itu, jumlah 1.885 kasus aktif Covid-19 di Ibukota juga didominasi oleh PPLN. Sebanyak 1.415 pasien (75,1 persen) merupakan PPLN, dan hanya 24,9 persen atau 470 pasien yang bukan PPLN.

Pada 15 Januari 2022, DKI Jakarta telah mencatat 720 kasus baru dalam sehari. Proporsi kasus baru antara PPLN dan non-PPLN pun terbagi rata, yakni 375 kasus PPLN (52,1 persen) berbanding 345 kasus transmisi lokal (47,9 persen).

Akibatnya, saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta pun melonjak tajam jadi 3.779, naik dua kali lipat lebih dalam seminggu.

Baca juga: Luhut Tegaskan Belum Ada Kasus Kematian Covid-19 Akibat Varian Omicron

Kini, jumlah pasien Covid-19 di Jakarta yang merupakan PPLN berjumlah 2.443 orang (64,4 persen), dan non-PPLN 1.346 orang (35,6 persen).

Dibandingkan pekan lalu, baik kasus aktif pada PPLN maupun non-PPLN, sama-sama mengalami kenaikan sekitar 800-1.000 orang.

Masyarakat diminta tenang

Budi meminta seluruh pihak agar bersiap mengantisipasi lonjakan kasus ini. Namun, ia meminta agar masyarakat tak perlu merasa panik.

Pasalnya, dari situasi di beberapa negara, tingkat keparahan yang membuat seorang pasien Covid-19 varian Omicron masuk rumah sakit dan perlu dirawat intensif terbilang rendah.

"Sudah terlihat di negara-negara tersebut hospitalisasinya antara 30 persen sampai 40 persen (dibandingkan) dari hospitalisasi Delta," ujarnya.

"Jadi, walaupun kenaikan lebih cepat dan tinggi, jumlah kasus yang akan lebih banyak dan penularan lebih cepat, tapi hospitalisasi lebih rendah," sebut Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com