Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seragam Satpam, Dibuat Serupa Polisi, Kini Bakal Diubah karena Terlalu Mirip

Kompas.com - 13/01/2022, 06:02 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berencana mengubah warna seragam satuan pengamanan (Satpam).

Seragam satpam yang kini berwarna coklat muda untuk atasan dan bawahan coklat tua akan diubah menjadi krem.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen (Pol) Ahmad Ramadhan mengungkapkan wacana perubahan ini masih dalam tahap kajian.

"Masih dalam proses pengkajian warna baju coklat muda akan berubah menjadi warna krem," kata Ramadhan dalam keterangan tertulis, Rabu (12/1/2022).

Padahal warna seragam satpam baru saja diubah dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa.

Peraturan itu diteken oleh Kapolri yang saat itu menjabat, Jenderal Idham Azis, pada 5 Agustus 2020.

Belum genap aturan itu berusia dua tahun, kini Polri mulai kembali mengutak-atik warna seragam satpam.

Dibuat mirip seragam polisi

Sejak Agustus 2020, seragam dinas harian satpam resmi diubah menjadi nuansa coklat, layaknya seragam polisi.

Awalnya seragam satpam terdiri dari atasan putih dan bawahan biru tua.

Perkap 4/2020 mengubah warna seragam satpam menjadi coklat muda dan bawahan warna coklat tua.

Perubahan warna seragam juga disertai penambahan pangkat, seperti seragam polisi.

Baca juga: Kenapa Seragam Satpam Mirip Seragam Polisi?


Brigjen (Pol) Awi Setiyono yang saat itu menjabat Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri menyatakan, ada tingkatan pangkat dalam seragam satpam.

Ia menjelaskan, tanda pangkat pelaksana dengan segita satu buah, pelaksana madya dengan segitiga dua buah, dan pelaksana utama dengan segitiga tiga buah.

Awi menjelaskan, kemiripan warna seragam satpam dengan polisi diharapkan dapat menimbulkan kedekatan emosional antara Polri dan satpam.

Selain itu, juga diharapkan bisa menumbuhkan rasa kebanggaan kepada satpam.

Baca juga: Seragam Satpam Dibuat Mirip Polisi, Polri: Bisa Tumbuhkan Kebanggaan

“Menumbuhkan kebanggaan satpam sebagai pengembang fungsi kepolisian terbatas. Memuliakan profesi satpam, dan menambah pergelaran fungsi kepolisian di tengah-tengah masyarakat," kata Awi di Bareskrim Polri, Jakarta, 14 September 2020.

Awi mengatakan, warna coklat tersebut merupakan warna netral yang identik dengan warna-warna elemen bumi, seperti tanah, kayu, dan batu.

Menurut dia, warna coklat melambangkan kebersahajaan, kehangatan, kejujuran, dan keanggunan.

Terlalu mirip

Namun kini, warna coklat tersebut dianggap terlalu mirip. 

Menurut Ramadhan, kemiripan ini, kerap membingungkan masyarakat membedakan satpam dan polisi dari seragamnya. Maka itu, ada wacana diubah menjadi warna krem.

"Seragam sekarang terlalu mirip dengan seragam Polri sehingga menyebabkan kebingungan dan kesulitan warga masyarakat untuk membedakan Polisi dan Satpam," kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Seragam Satpam Terlalu Mirip Polisi, Bakal Diganti Jadi Warna Krem

Ramadhan juga mengatakan, satpam merupakan profesi pengemban fungsi kepolisian yang memiliki persone terbatas.

Ia menilai satpam perlu memiliki identitas sendiri.

"Perlu memiliki identitas sendiri yang berbeda dengan Polri selaku pembinanya," ujar dia.

Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan perubahan warna seragam satpam menjadi krem akan dikenalkan saat hari ulang tahun (HUT) Satpam yakni pada Desember.

Nantinya, pemberlakukan penggunaan seragam baru satpam dilakukan setelah semua proses pengkajian selesai.

"Pada HUT Satpam akan diperkenalkan warna seragam yang baru dan akan diberlakukan setelah selesai pengkajian dan diberikan waktu setahun setelah disahkan penggunaannya," tutur Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com