Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terima 4,43 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Donasi Covax

Kompas.com - 09/01/2022, 11:31 WIB
Mutia Fauzia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonedia menerima kedatangan 4.435.200 dosis vaksin AstraZeneca yang merupakan donasi Covax Facility dalam tiga tahap kedatangan.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong merinci, pada Jumat (7/1/2021), Indonesia menerima kedatangan 1.252.800 dosis vaksin AstraZeneca, kemudian sebanyak 1.852.800 dosis dan 1.329.600 dosis pada Sabtu (8/1/2022) malam.

"Semua vaksin yang tiba dalam tiga tahap ini merupakan donasi Covax," ujar Usman, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (9/1/2022).

Baca juga: Indonesia Terima 3,5 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca melalui Covax Facility

Dia menjelaskan, Indonesia telah aktif menjalin kerja sama internasional dan multilateral termasuk melalui WHO Access to Covid-19 Tools (ACT) Accelerator Covax Facility.

Covax atau Covid-19 Vaccines Global Access sendiri merupakan sebuah inisiatif global yang ditujukan untuk akses setara untuk vaksin-vaksin Covid-19.

Menurut Usman, melalui Covax, Indonesia pun terus aktif mengampanyekan kesetaraan akses vaksin bagi seluruh negara di dunia.

"Indonesia berperan aktif dalam upaya menyetarakan akses vaksin bagi negara-negara di dunia," ujar Usman.

Baca juga: Ribuan Dosis Vaksin AstraZeneca Belum Terpakai di Kulon Progo, Bakal Kedaluwarsa Bulan Ini

Dia pun memastikan bahwa vaksin yang datang akan segera didistribusikan secara proporsional ke daerah-daerah yang membutuhkan, dalam rangka program vaksinasi nasional.

Pemerintah bahkan telah mencanangkan bahwa program vaksinasi akan terus dipercepat dan diperluas hingga ditargetkan akan bisa rampung pada tahun 2022 ini.

"Karena itu, kedatangan vaksin secara berkelanjutan menjadi sangat penting demi menjaga stok vaksin agar program vaksinasi bisa berlangsung secara lancar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com