Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kinerja BRSDM Periode 2021 Lampaui Target, Kementerian KP Akselerasikan Program Riset dan SDM 2022

Kompas.com - 05/01/2022, 13:22 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) Kusdiantoro melaporkan bahwa capaian kinerja BRSDM periode 2021 telah lampaui target.

Hal tersebut disampaikan Kusdiantoro saat memimpin apel pagi perdana BRSDM secara virtual pada Senin (3/1/2022).

BRSDM, kata dia, telah mencetak sejarah pada 2021 sebagai tahun terbaik pencapaian realisasi anggaran, yaitu sebesar 98,61 persen.

Dilaporkan Kusdiantoro, Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan juga mengukir prestasi sejarah atas realisasi anggaran 2021, yaitu sebesar 99,88 persen.

Capaian kinerja BRSDM periode 2021

Kusdiantoro menyebutkan, dari target 1.500 peningkatan kualitas kelompok, BRSDM mampu meningkatkan 1.795 kelompok.

Baca juga: Rekor, PNBP Kementerian KP Berhasil Tembus Rp 930 Miliar

Adapun dari target 62 persen lulusan terserap dunia usaha dan industri, BRSDM telah mencapai 62,36 persen.

Sementara itu, dari target 2.000 pembentukan kelompok, BRSDM mampu membentuk 3.611 kelompok pada 2021.

Dari target 298 startup pendidikan dan pelatihan, BRSDM mampu mencapai 334 startup.

Untuk nilai sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, dari target 86, BRSDM memperoleh nilai 86,65.

Lebih lanjut, batas tertinggi nilai temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ditargetkan satu persen, tetapi BRSDM mampu mewujudkan 0,25 persen.

Pada maturitas sistem pengendalian intern pemerintah, dari target sejumlah tiga, BRSDM dapat merealisasikan 3,87.

Baca juga: BRSDM Rekomendasikan Suplemen Alga untuk Pencegahan Covid-19

Sementara itu, pemerintah menargetkan nilai 73 untuk indeks profesionalitas aparatur sipil negara (ASN) dan BRSDM mampu mencatat nilai 78.

Untuk penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi, dari target 31, BRSDM mampu mencatatkan hasil 32,85.

Adapun untuk data atau peta kebijakan, target sejumlah 11 mampu dipenuhi oleh BRSDM pada 2021.

BRSDM juga telah memenuhi target tiga riset yang dapat dimanfaatkan oleh industri.

Selanjutnya, target satuan kerja (satker) berpredikat wilayah bebas korupsi yang ditetapkan pemerintah, yaitu sejumlah 10, juga telah dipenuhi BRSDM pada 2021.

Target BRSDM periode 2022

Kusdiantoro mengatakan, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono telah menetapkan 2022 sebagai tahun akselerasi.

“Bagaimana semua program bisa diakselerasikan dengan baik, bisa mendongkrak atau mendukung ketiga program prioritas Kementerian KP,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (5/1/2022).

Baca juga: KKP Patok Ekspor Ikan 2022 Capai Rp 101 Triliun

Sebagai informasi, terdapat tiga program prioritas Kementerian KP yang dimaksud oleh Kusdiantoro, yaitu penerapan kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota di setiap wilayah pengelolaan perikanan (WPP) untuk keberlanjutan ekologi.

Selanjutnya, pengembangan perikanan budidaya berbasis pada ekspor, dengan komoditas unggulan di pasar global, yaitu udang, lobster, kepiting, dan rumput laut.

Terakhir, pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.

Untuk periode 2022, BRSDM telah menetapkan target indikator kinerja utama yang meliputi 8.535 peserta pendidikan vokasi, 41.000 kelompok, 4.960 peserta pendidikan dan pelatihan aparatur, serta empat model sosial ekonomi.

Lebih lanjut, target yang ditetapkan BRSDM meliputi 15 teknologi hasil riset perikanan, 12 data dan atau informasi sumber daya kawasan pesisir, 36 penelitian dan pengabdian pendidikan tinggi, dan 25.000 peserta pelatihan masyarakat.

Selanjutnya, enam riset pengolahan produk dan bioteknologi, stock assessment 11 WPP laut, stock assessment empat WPP perikanan darat, serta dua data dan informasi karakteristik dan dinamika laut di WPP.

Kusdiantoro mengatakan, Menteri KP telah menginstruksikan agar setiap rupiah yang dikeluarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus tepat sasaran, dapat dipertanggungjawabkan, dan mampu memberikan manfaat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Diguyur Anggaran 2022 Terbanyak, Apa Itu Rumah Swadaya?

Menurut Kusdiantoro, keterbatasan anggaran pada 2022 tidak boleh menjadi hambatan kinerja Kementerian KP.

“Mudah-mudahan dengan keterbatasan yang ada, kami bisa mengambil suatu hikmah dan melakukan kolaborasi dengan banyak pihak untuk mencapai target yang ditetapkan,” tuturnya.

Ia juga berharap, semua satuan kerja dapat fokus untuk mencapai indikator kinerja utama masing-masing dengan melakukan evaluasi secara terus-menerus.

Dengan demikian, kata dia, Kementerian KP dapat mengantisipasi setiap kemungkinan yang dapat terjadi untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.

“Kami pastikan pada 2022 BRSDM menjadi suatu institusi yang bisa mengawal semua program Kementerian KP dengan baik. Kami harapkan slogan semangat akselerasi ini dapat diadaptasikan sampai ke seluruh pegawai,” ujar Kusdiantoro.

“Selamat bekerja, mudah-mudahan tahun 2022 menjadi tahun yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com