Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Sebut Indonesia Perlu Belajar 3 Hal dari Negara Maju, Apa Saja?

Kompas.com - 04/01/2022, 11:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, Indonesia perlu belajar dari negara-negara maju untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.

"Pembelajaran pertama, negara dan seluruh kebijakan-lembaga perlu semakin inklusif bermanfaat dan memajukan semua warga," kata Muhaimin saat menyampaikan pidato bertajuk "Peta Jalan Indonesia Maju", Senin (3/1/2022).

Muhaimin mengatakan, kebijakan inklusif yang dimaksud antara lain dengan menghapuskan perbudakan, memberi kebebasan bagi perempuan untuk memilih dan terlibat dalam politik.

Baca juga: Muhaimin Iskandar: Perlahan-lahan Kita Menang Melawan Pandemi, Corona Telah Kita Setrika

Selain itu, memberi subsidi dan sarana infrastruktur bagi petani dan nelayan, mendanai pembentukan sistem pendidikan publik, serta memuliakan orang lanjut usia dengan berbagai layanan dan program perlindungan.

Pembelajaran kedua, Muhaimin menyebut, negara dan kebijakan publik mesti mendukung dan melakukan investasi serta menguasai modal ilmiah dan teknologi.

"Selama ini, kita kurang mengembangkan teknolog dan modal ilmiah sehingga nilai tambah produk produk pertanian kita diambil orang lain," kata Muhaimin.

Ia mencontohkan, Korea Selatan menjadi produsen baja terbesar di dunia meski biji besinya diimpor dari Indonesia. Begitu pula dengan Belgia yang menjadi produsen coklat terkemuka meski kakaonya didatangkan dari Indonesia.

"Jika kita memiliki modal Ilmiah dan teknologi, maka Indonesia kita bisa produksi obat-obatan sendiri, produksi vaksin dan alat alat kesehatan sendiri," ujar wakil ketua DPR itu.

Baca juga: Muhaimin Dorong Pemerintah Tegas Menindak Pelaku Penyiksaan Hewan

Pembelajaran ketiga, Muhaimin menyatakan, Indonesia perlu terus menerus memperkuat kapasitas fiskal karena itu menentukan keberlanjutan sebuah negara.

Ia menyebutkan, semua negara maju memiliki kapasitas fiskal yang kuat yakni di atas 20 persen produk domestik bruto (PDB).

"Indonesia memiliki rentang wilayah laut dan daratan yang luas dengan penduduk besar namun belum dibarengi dengan dengan kapasitas fiskal yang memadai. Jangan sampai Indonesia menjadi raksasa baik hati tetapi berkaki pincang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com