Penemuan itu membawa Eijkman pada kemenangan atas Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran bersama Sir Frederick Hopkins pada 1929.
Baca juga: Efek Eijkman Dilebur ke BRIN, 71 Orang Peneliti Diberhentikan
Adapun Eijkman menerima gelar dokter dari University of Amsterdam pada 1883 dan menjabat sebagai petugas medis di Hindia Belanda (1883-1885).
Ia bekerja dengan Robert Koch di Berlin pada penelitian bakteriologis dan kembali ke Jawa pada 1886 untuk menyelidiki penyebab beri-beri.
Kala itu, Eijkman diangkat sebagai direktur laboratorium penelitian untuk anatomi patologis dan bakteriologi dari Sekolah Kedokteran Jawa di Batavia (Jakarta).
Pada 1890, terjadi polineuritis pada ayam-ayam yang dijadikan percobaan. Eijkman melihat kemiripan mencolok yang terjadi pada ayam-ayam dan polineuritis yang terjadi pada beri-beri
Dilansir dari Portal Informasi Indonesia, penyakit beri-beri menyerang penduduk di Pulau Jawa yang membuat otot tubuh melemah.
Jika ditekan jari otot tidak segera kembali kenyal seperti semula. Gejala pelemahan otot ini disertai nafus makan hilang.
Akibatnya, orang menjadi lesu dan hilang kesadaran bahkan meninggal karena serangan jantung.
Baca juga: 5 Opsi dari BRIN bagi Ilmuwan Eijkman Setelah Integrasi
Pada 1897, Eijkman berhasil menunjukkan bahwa kondisi tersebut disebabkan makanan unggas yang menggunakan beras yang diberi pemutih.
Eijkman yakin, polineuritis disebabkan oleh zat kimia beracun, kemungkinan berasal dari mikroorganisme pada usus akibat nasi dari beras yang diputihkan tersebut.
Penelitian Eijkman menunjukkan beras yang diputihkan yang menjadi kesukaan orang Jawa ternyata kandungan nutrisinya rendah.
Sedangkan beras yang digiling biasa justru lebih bernutrisi. Karena terdapat lapisan kecoklatan di beras yang terdapat zat gizi yang kemudian diberi nama vitamin B1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.