Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Eijkman, Lembaga yang Dilebur ke BRIN dan Tuai Kontroversi

Kompas.com - 03/01/2022, 11:47 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Penemuan itu membawa Eijkman pada kemenangan atas Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran bersama Sir Frederick Hopkins pada 1929.

Baca juga: Efek Eijkman Dilebur ke BRIN, 71 Orang Peneliti Diberhentikan

Adapun Eijkman menerima gelar dokter dari University of Amsterdam pada 1883 dan menjabat sebagai petugas medis di Hindia Belanda (1883-1885).

Ia bekerja dengan Robert Koch di Berlin pada penelitian bakteriologis dan kembali ke Jawa pada 1886 untuk menyelidiki penyebab beri-beri.

Kala itu, Eijkman diangkat sebagai direktur laboratorium penelitian untuk anatomi patologis dan bakteriologi dari Sekolah Kedokteran Jawa di Batavia (Jakarta).

Pada 1890, terjadi polineuritis pada ayam-ayam yang dijadikan percobaan. Eijkman melihat kemiripan mencolok yang terjadi pada ayam-ayam dan polineuritis yang terjadi pada beri-beri

Dilansir dari Portal Informasi Indonesia, penyakit beri-beri menyerang penduduk di Pulau Jawa yang membuat otot tubuh melemah.

Jika ditekan jari otot tidak segera kembali kenyal seperti semula. Gejala pelemahan otot ini disertai nafus makan hilang.

Akibatnya, orang menjadi lesu dan hilang kesadaran bahkan meninggal karena serangan jantung.

Baca juga: 5 Opsi dari BRIN bagi Ilmuwan Eijkman Setelah Integrasi

Pada 1897, Eijkman berhasil menunjukkan bahwa kondisi tersebut disebabkan makanan unggas yang menggunakan beras yang diberi pemutih.

Eijkman yakin, polineuritis disebabkan oleh zat kimia beracun, kemungkinan berasal dari mikroorganisme pada usus akibat nasi dari beras yang diputihkan tersebut.

Penelitian Eijkman menunjukkan beras yang diputihkan yang menjadi kesukaan orang Jawa ternyata kandungan nutrisinya rendah.

Sedangkan beras yang digiling biasa justru lebih bernutrisi. Karena terdapat lapisan kecoklatan di beras yang terdapat zat gizi yang kemudian diberi nama vitamin B1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com