Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendadak Jadi "YouTuber" Jelang Pemilu 2024...

Kompas.com - 27/12/2021, 08:08 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

4. Sandiaga Uno

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga termasuk salah satu nama yang digadang-gadang bakal maju dalam pemilihan presiden 2024

Kanal Youtube pun gencar digunakan Sandiaga sebagai medium komunikasi. Dalam channel SandiUnoTV, Sandiaga membagikan berbagai kegiatannya selama menjadi menteri.

Baca juga: Pertemuan dengan Prabowo dan Cara Sandiaga Meredam Konflik Setelah Didukung Ulama

Selain itu, Sandiaga juga tampak mulai melakukan pendekatan ke generasi muda dengan membuat video bincang-bincang bersama para artis muda.

Channel Youtube itu kini sudah mendapat 707.000 subscribers dengan total views 39,490,052.

Demi eksistensi

Terkait kemunculan para "youtuber" ini, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai, pada dasarnya langkah Anies hingga Ganjar bisa dikatakan sebagai upaya komunikasi elite pemerintah ke publik.

Namun, fenomena ini juga tak bisa lepas dari upaya mempersiapkan diri jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Adi, YouTube dan media sosial kini menjadi media bagi para tokoh untuk mempertahankan eksistensi di tengah masyarakat.

"Ini tentu adalah bagian dari upaya meneguhkan eksistensi, meneguhkan supaya elite-elite itu tetap menjadi spotlight, pembicaraan di level warganet, di level media digital, dan tentu saja diupayakan sebagai jalan panjang untuk menuju (Pilpres) 2024," kata Adi kepada Kompas.com, Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Didukung Ijtima Ulama untuk Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Sekarang Saya Fokusnya di Parekraf

Adi menilai, eksistensi dibutuhkan para elite untuk tetap mendapat perhatian publik. Terlebih bagi Anies yang pada tahun depan tak lagi duduk di kursi Gubernur DKI.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, tak dapat dihindari bahwa mempertahankan eksistensi kini menjadi kian mudah melalui dunia digital.

Tak hanya itu, lanjut Adi, eksis di YouTube juga menjadi salah satu upaya para tokoh untuk mendapatkan suara pemilih muda yang jumlahnya sangat besar.

Adi mengatakan, jumlah pemilih milenial di Pemilu 2024 akan bertambah signifikan sehingga total pemilih mencapai 55 persen.

"Jadi wajar kalau aktif di YouTube, aktif di medsos itu bagian dari upaya menyasar segmentasi kelompok milenial ini," kata Adi.

"Tentu dengan konten-konten yang kreatif, tidak mendikte, dalam banyak hal menarasikan hal-hal yang masuk ke dunia mereka, kelompok milenial," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com