Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol dalam Pusaran Oligarki: Anak, Adik, hingga Keponakan Masuk Jadi Elite Partai

Kompas.com - 22/12/2021, 05:44 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Oligarki menjadi istilah yang ramai-ramai dibantah partai politik di Tanah Air. Para petinggi partai seakan enggan dilabeli sebagai partai oligarki

Sebutlah Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Baru-baru ini ia mengklaim regenerasi internal di partainya berjalan dengan baik.

"Gerindra itu tidak mengenal adanya oligarki. Bahkan terhadap anak pendiri Gerindra pun itu tidak ada keistimewaan," kata Dasco dalam pidato penutupan Kongres Tidar, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (19/12/2021).

Pernyataan Dasco seolah untuk mematahkan anggapan yang mungkin muncul dari terpilihnya keponakan Prabowo, Rahayu Sarawasti sebagai Ketua Umum Tidar. Tidar adalah salah satu organisasi sayap Partai Gerindra.

Baca juga: Ironi Oligarki di Parpol Indonesia, Lo Lagi, Lo Lagi....

Dalam pernyataanna, Dasco pun menyindir soal pimpinan partai lain yang justru mengkarbit anaknya untuk menjadi Ketua Umum. 

"Jadi tidak seperti partai lain yang bapaknya mendirikan partai dan ketua umum partai, tiba-tiba anaknya langsung dikarbit," ujarnya.

Secara tak langsung Dasco tengah "menembak" realita yang terjadi di Partai Demokrat. Namun, Demokrat juga tak mau dicap partai oligarki.

Sementara, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengklaim bahwa demokrasi partainya berjalan dengan baik, tecermin dari suksesi kepemimpinan Partai Demokrat yang telah menghasilkan lima orang ketua umum selama 20 tahun partai tersebut berdiri.

Baca juga: Lupakan Presidential Threshold, Pengamat: Maukah Parpol Dorong Tokoh Baru untuk Maju?

"Demokrasi berjalan dengan sangat baik di Partai Demokrat. Kami tidak mengenal sistem oligarki di partai kami. Selama 20 puluh tahun berdiri, kami sudah melaksanakan lima kongres, dan kami sudah punya lima ketua umum," kata Herzaky saat dihubungi, Senin (20/12/2021).

Suburnya oligarki

Meski dibantah, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, hampir semua partai politik di Indonesia menganut oligarki.

Sebab, hanya orang atau kelompok tertentu saja yang menguasai partai.

"Bahkan tak ada satu pun partai yang tak melakukan oligarki," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/12/2021).

Menurut Ujang, oligarki di tubuh partai politik merupakan fenomena umum yang sudah lama terjadi. Malahan, belakangan semakin subur.

Baca juga: Saling Sindir Gerindra-Demokrat, dari Ketum Karbitan hingga soal Presidential Threshold

Ujang menilai, hampir di semua partai politik proses kaderisasi, rekrutmen, dan demokratisasi tidak berjalan.

"Semua partai yang ada mempraktikan oligarki. Jika mereka mengatakan tidak, itu hanya bantahan yang tak masuk akal," kata dia.

Pada kenyataannya, sejumlah jabatan tinggi di partai politik Indonesia memang diduduki oleh keluarga dari elite partai yang sama. Mulai dari anak pendiri partai, anak ketua umum partai, hingga saudara petinggi partai.

Baca juga: Gerindra Singgung Ketum Partai Karbitkan Anak, Demokrat: Kami Sudah Punya Lima Ketua Umum

Berikut rangkuman Kompas.com.

Peristiwa 2019. Saat itu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Puan Maharani yang kala itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan), Rabu (24/7/2019). Pertemuan kedua tokoh nasional bersama sejumlah elite Partai Gerindra dan PDI Perjuangan tersebut dalam rangka silaturahmi pasca Pemilu Presiden 2019.ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Peristiwa 2019. Saat itu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Puan Maharani yang kala itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan), Rabu (24/7/2019). Pertemuan kedua tokoh nasional bersama sejumlah elite Partai Gerindra dan PDI Perjuangan tersebut dalam rangka silaturahmi pasca Pemilu Presiden 2019.

1. Puan Maharani

Puan Maharani dikenal sebagai politikus PDI Perjuangan. Namanya begitu lekat dengan sang ibu, Megawati Soekarnoputri.

Dalam susunan kepengurusan partai, Puan menjabat sebagai Ketua DPP PDI-P. Sementara, ibunya sudah puluhan tahun menjabat sebagai Ketua Umum partai berlambang kepala banteng itu.

Sejak tahun 2019 Puan menduduki jabatan puncak di Parlemen sebagai Ketua DPR RI. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dinilai ilegal di Jakarta, Jumat (5/3/2021). AHY mengecam KLB yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara itu karena inkonstitusional serta meminta Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) untuk tidak mengesahkan hasil KLB yang telah memutuskan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dinilai ilegal di Jakarta, Jumat (5/3/2021). AHY mengecam KLB yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara itu karena inkonstitusional serta meminta Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) untuk tidak mengesahkan hasil KLB yang telah memutuskan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

2. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

AHY merupakan putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sejak Maret 2020, menggantikan sang ayah yang sebelumnya menjabat sebagai ketum selama 2013-2020.

Dalam karier politiknya, AHY sempat maju menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2016 bersama Sylviana Murni.

 Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di sela Kongres ke-3 TIDAR di Hotel Grand Sahid Jaya, Jumat (17/12/2021).KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di sela Kongres ke-3 TIDAR di Hotel Grand Sahid Jaya, Jumat (17/12/2021).

3. Rahayu Saraswati

Di tubuh Partai Gerindra, sejumlah elite partai memiliki kedekatan dengan ketua umumnya, Prabowo Subianto.

Sebutlah adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. Hashim menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra.

Kemudian, putri Hashim yang juga keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati, menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra.

Baru-baru ini Rahayu didapuk sebagai Ketua Umum Tidar, organisasi sayap partai berlambang kepala garuda itu.

Prananda Paloh saat memberikan sambutan saat prngukuhan pengurus Garda Pemuda DPW NasDem BaliRobinson Gamar Prananda Paloh saat memberikan sambutan saat prngukuhan pengurus Garda Pemuda DPW NasDem Bali

4. Prananda Paloh

Prananda Paloh merupakan merupakan putra dari ketua umum sekaligus pendiri Partai Nasdem, Surya Paloh.

Prananda tidak hanya politisi Partai Nasdem, tetapi juga Ketua Umum DPP Garda Pemuda Nasdem, organisasi kepemudaan partai tersebut.

Di internal Nasdem Prananda juga menjabat sebagai Ketua Koordinasi Bidang Pemenangan Pemilu.

Pada 2014-2019 lalu Prananda juga duduk di kursi anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dalam salah satu kesempatan.DOK. Humas Kemenparekraf Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dalam salah satu kesempatan.

5. Angela Tanoesoedibjo

Angela Tanoesoedibjo dikenal sebagai putri dari Ketua Umum Partai Perindo sekaligus bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.

Di Perindo, Angela menjabat sebagai Ketua Bersama Komite Konvensi Rakyat.

Ia juga punya jabatan Kabinet Indonesia Maju pimpinan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, yakni sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo saat berbicara dalam seminar Fraksi Partai Gerindra MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2018).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo saat berbicara dalam seminar Fraksi Partai Gerindra MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

6. Hashim Djojohadikusumo

Hashim Djojohadikusumo adalah adik dari Prabowo Subianto. Di Gerindra, Hashim memegang jabatan satu level di bawah sang kakak yaitu Wakil Ketua Dewan Pembina.

Sebelum menjadi politikus, Hashim dikenal sebagai seorang pengusaha papan atas.

Beberapa kali, namanya masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Dikutip dari Majalah Forbes, Jumat (4/12/2020), teranyar pemilik Arsari Group ini menempati posisi ke-40 orang paling kaya Indonesia.

Perusahaannya bergerak di berbagai sektor mulai dari kelapa sawit, pertambangan, industri kertas, dan jasa logistik.

Kekayaanya sebagaimana dicatat Forbes yakni sebesar 800 juta dollar AS atau sekitar Rp 11,2 triliun (kurs Rp 14.000).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com