JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio sudah saatnya bagi partai politik untuk melirik dan mempertimbangkan munculnya tokoh-tokoh muda menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pasalnya, tokoh muda dan baru justru akan menjadi perhatian masyarakat untuk dapat memilih dalam Pemilu. Sehingga, pilihan masyarakat terhadap tokoh capres menjadi tak terbatas.
"Itu pertanyaan yang menarik. Mampu enggak parpol mencalonkan tokoh yang enggak itu itu saja. Saya rasa harus mampu," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/12/2021).
Hal tersebut disampaikannya ketika dimintai tanggapan terkait keramaian pada partai politik di parlemen menyoal presidential threshold 20 persen.
Baca juga: Ironi Oligarki di Parpol Indonesia, Lo Lagi, Lo Lagi....
Menurut dia, selain presidential threshold yang ramai dibicarakan, hal paling penting berikutnya adalah bagaimana partai politik harus memiliki pemikiran untuk mengusung tokoh baru dalam Pilpres.
Pria yang akrab disapa Hensat itu menuturkan, salah satu cara yang dapat digunakan partai politik untuk menggaet tokoh-tokoh baru adalah dengan menggelar konvensi.
Menurutnya, konvensi partai politik akan membuat partai melihat seberapa besar animo publik akan tokoh yang bakal diusung dalam Pilpres.
Baca juga: Saling Sindir Gerindra-Demokrat, dari Ketum Karbitan hingga soal Presidential Threshold
"Mungkin enggak calon-calon baru dimunculkan oleh partai politik, salah satu hal yang bisa mewujudkan itu adalah konvensi," ujar dia.
Kendati demikian, Hensat menekankan bahwa konvensi itu haruslah serius dilaksanakan.
Ia mencontohkan keseriusan konvensi yang pernah digelar seperti konvensi Partai Golkar pada 2004.
Baca juga: Partai Perindo Gelar Konvensi Rakyat untuk yang Ingin Jadi Caleg 2024
"Hasil konvensi itu benar-benar harus didorong sebagai capres, seperti yang dilakukan oleh Golkar, yang menang konvensi Wiranto ya Wiranto yang didorong," jelasnya.
"Tapi jangan kemudian seperti Demokrat yang menang siapa yang berada di atas siapa yang didorong siapa," tambah dia.