Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Corona Omicron Masuk RI: "Imported Case" dari Nigeria, Amerika Selatan, dan Inggris

Kompas.com - 21/12/2021, 08:47 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia hingga kini mencatatkan 3 kasus virus corona varian Omicron.

Kasus pertama diumumkan pemerintah pada Kamis, 16 Desember 2021. Sedangkan dua kasus lainnya diumumkan dua hari setelahnya.

Semua kasus varian Omicron itu berasal dari kedatangan luar negeri atau imported case sejumlah negara.

Kronologi

Kasus Omicron pertama yang ditemukan di Indonesia berasal dari petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta.

Tepatnya 8 November 2021, ada 3 orang petugas yang terindikasi Covid-19 dan menjalani tes. Hasilnya, satu orang dinyatakan positif corona varian Omicron.

Baca juga: Daftar 13 Negara yang Warganya Dilarang Masuk RI untuk Cegah Omicron

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, petugas kebersihan berinisial N itu terpapar dari WNI yang baru pulang dari Nigeria.

Adapun WNI tersebut masuk ke Indonesia pada 27 November 2021.

"Sekarang kita sudah bisa mengonfirmasi bahwa tenaga kebersihan tersebut kena pada 8 Desember berasal dari WNI perempuan yang datang pada 27 November 2021 dari Nigeria," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (20/12/2021).

Saat mengumumkan kasus pertama, Menkes Budi juga menyatakan bahwa pihaknya tengah meneliti 5 kasus probable Omicron.

Kemudian, pada Sabtu, 18 Desember 2021, diumumkan bahwa 2 dari 5 kasus probable itu positif virus corona varian Omicron.

Keduanya memiliki riwayat perjalanan dari Amerika Selatan dan Inggris.

Baca juga: Omicron Menyebar Cepat di AS, Kini Dominan Capai 73,2 Persen Kasus Covid-19

"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman Kemenkes RI, Sabtu (18/12/2021).

Dua pasien baru itu dinyatakan positif virus corona usai menjalani karantina selama 10 hari sepulang dari luar negeri.

Imported case

Dengan data tersebut, Menkes Budi menyatakan, semua kasus penularan Omicron berasal dari kedatangan luar negeri atau imported case.

Kasus pertama merupakan hasil imported case dari Nigeria, kasus kedua imported case dari Amerika Selatan, dan kasus ketiga imported case dari Inggris.

"Jadi sudah terbukti bahwa semua kasus Omicron di Indonesia adalah imported case atau kasus yang masuk dari luar negeri," kata Budi.

Baca juga: Pemerintah Waspada Omicron: Siapkan Vaksin Nusantara Jadi Booster hingga Pertimbangkan Karantina Jadi 14 Hari

Menurut Budi, kondisi itu menunjukkan bahwa semua kasus corona varian Omicron bisa terdeteksi saat masa karantina di lokasi karantina.

Budi pun memastikan bahwa virus corona varian Omicrom hingga kini belum menyebar ke luar lokasi karantina ataupun terjadi transmisi lokal.

"Sampai saat ini belum ada yang menyebar ke luar," kata dia.

Untuk mencegah terjadinya penyebaran yang lebih luas, Budi memastikan pemerintah akan memperketat kedatangan pelaku perjalanan luar negeri dan proses karantina.

"Agar kasus-kasus yang datang dari Nigeria, London, Guyana, Amerika, ini bisa terus kita jaga," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com